Apa Itu Victim Blaming? Pengertian, Dampak, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Senin, 01 Juli 2024 | 10:45 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Apa Itu Victim Blaming? Pengertian, Dampak, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

ILUSTRASI. Pengertian, Dampak, Penyebab, dan Cara Menghadapinya


CARI TAHU - JAKARTA. Kenali arti Victim Blaming yang muncul dalam sebuah permasalahan.  Kata Victim blaming dapat muncul ketika terdapat penyintas dari kejahatan atau peristiwa traumatis sebagian.

Sayangnya, pengertian dari Victim Blaming sepenuhnya disalahkan atas pengalaman mereka dan cara mereka merespons peristiwa tersebut.

Orang yang melakukan victim blaming beranggapan bahwa penyintas memiliki kendali atas situasi tersebut dan bisa mencegahnya dengan lebih berhati-hati atau berperilaku lebih baik.

Hal ini sering terjadi dalam kasus pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga, tetapi bisa juga terjadi dalam berbagai situasi lainnya.

Baca Juga: Bikin Kesal! Tanda-Tanda Orang Selingkuh, Sering Playing Victim

Ilustrasi pasangan bertengkar

Victim blaming terjadi ketika tanggung jawab atas tindakan yang merugikan dialihkan dari pelaku kepada korban.

Misalnya, dalam kasus pemerkosaan, seseorang mungkin mengatakan bahwa korban "mengundang" serangan tersebut karena cara berpakaian atau perilakunya.

Dalam kekerasan dalam rumah tangga, korban mungkin disalahkan dengan anggapan bahwa mereka "membiarkan" kekerasan terjadi karena tidak meninggalkan hubungan yang abusif.

Dampak Psikologis

Anda perlu mempertimbangkan ketika orang disekitar melakukan penghakiman terhadap korban

  • Merasa Bersalah: Korban mungkin merasa bersalah atau malu atas apa yang terjadi pada mereka, meskipun mereka bukanlah penyebab kejahatan tersebut.
  • Rasa Malu dan Rendah Diri: Menyalahkan diri sendiri atau merasa dihina oleh orang lain dapat menyebabkan rasa malu yang mendalam dan merusak harga diri.
  • Ketidakpercayaan Diri: Korban mungkin merasa sulit untuk mempercayai orang lain atau sistem hukum jika mereka merasa disalahkan atau tidak didukung.

Baca Juga: Apa Itu Tone Deaf dalam Konteks Sosial? Ini 10 Tanda Kamu Termasuk Tone Deaf

Penyebab Victim Blaming

Alasan mengapa orang cenderung menyalahkan korban atas apa yang terjadi pada mereka bisa bermacam-macam. Beberapa penjelasan yang mungkin termasuk menjadi penyebab munculnya fenomena ini, dilansir dari laman GoodRX.

1. Teori Atribusi

Banyak orang melakukan victim blaming untuk membuat diri mereka merasa lebih aman dan yakin bahwa hal serupa tidak akan terjadi pada mereka.

Misalnya, seseorang mungkin berpikir, “Saya tidak akan pernah diperkosa karena saya tidak berpakaian seperti dia.” Ini dikenal sebagai atribusi.

2. Fenomena Dunia yang Adil

Beberapa orang ingin percaya bahwa dunia ini adil. Oleh karena itu, jika sesuatu yang buruk terjadi pada seseorang, itu pasti kesalahan mereka sendiri.

Seseorang yang berpikir seperti ini mungkin berkata, “Kamu pasti melakukan sesuatu sehingga dia memukulmu seperti itu.” Teori ini disebut fenomena dunia yang adil.

3. Bias Pandangan Belakang

Ada orang yang percaya bahwa korban kejahatan atau trauma seharusnya bisa memprediksi kejadian tersebut. Ini dikenal sebagai bias pandangan belakang dan mungkin terdengar seperti, “Jika kamu tinggal di rumah saja daripada pergi keluar, semua ini tidak akan terjadi.”

4. Proyeksi Perasaan Tidak Nyaman

Salah satu cara beberapa orang menghadapi perasaan tidak nyaman, seperti rasa malu, adalah dengan memproyeksikannya ke orang lain. Ini bisa menyebabkan victim blaming sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka sendiri.

5. Menolak Tanggung Jawab

Beberapa pelaku kejahatan menolak tanggung jawab atas kerusakan yang telah mereka sebabkan. Ini membantu mereka melindungi citra diri mereka dan mempertahankan pandangan positif orang lain terhadap mereka.

6. Empati Rendah

Beberapa orang memiliki empati yang rendah terhadap orang lain dan mungkin tidak mampu merasakan belas kasih terhadap korban.

Baca Juga: FB Pro itu Apa? Simak Penjelasan dan Bagaimana Cara Mengaktifkan Mode Tersebut

Cara menghadapi victim blaming

Ada beberapa tips ketika Anda mengetahui teman atau saudara menjadi korban untuk melawan narasi kesalahan korban.

1. Menyebarkan Informasi

Penting untuk mendidik masyarakat tentang apa itu victim blaming dan bagaimana hal itu mempengaruhi korban. Kampanye publik, artikel, dan program pendidikan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan mengurangi kejadian victim blaming.

2. Mengubah Narasi

Anda dapat memakai bahasa yang tidak menyalahkan korban dalam media dan percakapan sehari-hari. Misalnya, daripada mengatakan "Mengapa dia berada di sana pada malam itu?", kita bisa bertanya "Mengapa pelaku memilih untuk melakukan tindakan tersebut?".

3. Percaya dan Validasi

Saat korban berbicara tentang pengalaman mereka, dengarkan dengan penuh perhatian dan validasi perasaan mereka. Mempercayai dan mendukung korban adalah langkah awal yang penting.

4. Dukungan Emosional

Anda dapat memberikan dukungan emosional yang tulus dan hindari komentar yang bisa menyalahkan mereka. Misalnya, hindari pertanyaan seperti "Mengapa kamu tidak lari?" dan ganti dengan "Itu pasti sangat menakutkan, bagaimana saya bisa membantu?"

5. Akses ke Konseling

Anda bisa membantu korban mengakses layanan dukungan seperti konseling, bantuan hukum, atau kelompok pendukung. Ini membantu mereka mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk pulih.

Itulah penjelasan terkait arti Victim Blaming yang muncul dalam sebuah permasalahan hubungan tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru