Awal musim hujan mundur, benarkah terkait perubahan iklim?

Senin, 02 Desember 2019 | 18:46 WIB Sumber: Kompas.com
Awal musim hujan mundur, benarkah terkait perubahan iklim?

ILUSTRASI. Ilustrasi hujan


Untuk diketahui, El Nino merupakan fenomena perubahan iklim yang diakibatkan oleh memanasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Tanda-tanda terjadinya El Nino dapat dilihat secara kasat mata. 

Sementara La Nina merupakan kondisi di mana suhu permukaan air laut di kawasan lautan Pasifik mengalami penurunan. Berbeda halnya dengan El Nino, La Nina ini tidak bisa dilihat secara fisik. 

Mundurnya awal musim hujan 2019 ini disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer. Faktor utamanya adalah menguatnya gangguan Dipole Mode Positif di Samudera Hindia, anomali suhu muka laut yang dingin di perairan Indonesia, serta angin musim yang terlambat datang. 

"Melihat perkembangan dinamika atmosfer dan laut hingga akhir November, masih kuatnya gangguan Dipole Mode di Barat Daya Sumatera dan masih dinginnya laut sekitar Indonesia menyebabkan pergantian angin musim atau Monsun kita terlambat," jelas Adi. 

Baca Juga: Bekasi, Depok, dan Bogor berpeluang hujan lebat hari ini

"Hal ini mengindikasikan awal musim hujan di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa datangnya terlambat," imbuhnya. 

Adi mengatakan, sekitar 74 persen wilayah Indonesia akan mengalami keterlambatan musim hujan 2019 karena peristiwa tersebut. Beberapa daerah yang musim hujannya mundur sebagian besar ada di selatan Indonesia. 

Umumnya bagian selatan Sumatera, Bali, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, dan bagian selatan Kalimantan, yaitu tipe daerah yang tipe hujan monsunal. (Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awal Musim Hujan Mundur, Benarkah Terkait Perubahan Iklim?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru