Baru buka, tingkat okupansi Yats Colony sudah 50%

Sabtu, 04 Juli 2020 | 13:52 WIB   Reporter: Markus Sumartomdjon
Baru buka, tingkat okupansi Yats Colony sudah 50%


BISNIS HOTEL - JAKARTA. Secara perlahan, bisnis wisata mulai menggeliat. Satu persatu tempat wisata termasuk juga tempat penginapan mulai beroperasi. Termasuk juga Yats Colony yang berlokasi di Jalan Patangpuluhan, Wirobradjan, Yogyakarta yang mulai beroperasi lagi sejak 1 Juli 2020 setelah selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dari Maret hingga Juni, tidak beroperasi.

Di periode masa transisi new normal, manajemen Yats Colony langsung menerapkan protokol kesehatan. Misalnya saja dari 36 kapasitas kamar, hotel yang baru beroperasi sejak 2016 ini baru membuka 17 kamar saja. Tujuannya adalah supaya jaga jarak tetap bisa dilakukan sambil mempelajari situasi baru dan kebiasaan para tamu.

Ari Respati, Co-Founder Yats Colony memahami banyak orang yang belum terlalu nyaman untuk traveling  yang harus diikuti dengan sederet protokol kesehatan dan keamanan. Tapi hambatan tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk membuka hotelnya. 

Baca Juga: Aksi start up wisata yang mulai bidik paket wisata ke negara rendah corona

“Penerbangan masih dihentikan dan traveling juga belum dianjurkan. Kemarin kami mencoba perjalanan darat dari Jakarta menuju  Yogyakarta, aman tapi kondisinya aneh dan sepi. Ini mengindikasikan bahwa orang belum terlalu nyaman untuk jalan-jalan, tapi Yats Colony sudah membuka sistem seminggu yang lalu, dan kami cukup surprise karena dalam 10 hari ke depan sudah akan ada okupansi 50% padahal kami baru membuka 17 kamar,” kata Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (4/7).

Baca Juga: Mengenal lebih jauh tur virtual, penyelamat bisnis pariwisata

Soal dibukanya 17 kamar dari 36 unit yang ada, Ari mengatakan bahwa itu dikarenakan Yats Colony ingin melihat keadaan dan kondisi standar operasional kenormalan baru.

“Kami masih mau mempelajari kebiasaan tamu, karena hotel kami kecil dan dari awal sangat akrab serta banyak bertegur sapa dengan tamu, jadi kami tidak mau gegabah membuka semua kamar karena kalau kondisi ramai, kami khawatir, terutama di bagian poolside,” kata Ari.

Menjelang pembukaan kembali Yats Colony, Ari menyatakan bahwa timnya mengadakan general cleaning karena telah tutup selama tiga bulan.

Setelah beroperasi kembali, selain menjalankan SOP yang sama dengan hotel dan restoran lainnya seperti pengecekan suhu tubuh dan menyiapkan area cuci tangan, Yats Colony juga menyiapkan area concierge baru sebelum memasuki area recsepsionis. Tas dan koper tamu juga disimpan di tempat khusus dan disemprot disinfektan.

“Kami mencoba mencari rumusan baru untuk standar operasional kenormalan baru. Sebenarnya, dari sebelum pandemi pun kami merasa SOP selalu perlu disesuaikan dengan zaman. Nah, apalagi dengan kondisi sekarang. Tentunya banyak hal yang akan kami terapkan, dan belum tentu tamu akan merasa nyaman. Jadi ini masa-masa kami mengamati seberapa nyaman perasaan tamu dengan kenormalan baru,” kata Ari.

Lebih lanjut menurut Ari, penerapan berbagai protokol kesehatan dan keamanan ini mendatangkan kenyamanan bagi operasional YATS Colony. Ia pun memperkirakan bahwa tamu akan merasa nyaman karena protokol tersebut diterapkan demi kebaikan mereka, dan itu adalah yang paling utama.

Adapun selama tidak beroperasi, Ari tidak tinggal diam. Dia justru membuat program marketing sambil mengupas soal kegiatan seni dan kreativitas. Kegiatan yang Yats Colony lakoni tidak melulu Jogja-sentris, melainkan juga menyoroti pegiat seni budaya lain yang memiliki suara berharga untuk disampaikan kepada publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru