TIPS & TRIK - Air susu Ibu (ASI) mengandung beragam nutrisi yang cukup untuk kebutuhan gizi buah hati. Tidak heran, ASI eksklusif sangat disarankan untuk bayi umur 0-6 bulan.
Namun demikian, memberikan ASI secara langsung terkadang menimbulkan tantangan tersendiri. Hal ini biasa dialami oleh ibu pekerja yang tidak setiap waktu ada di rumah.
Pumping atau memompa ASI dan menyimpannya menjadi pilihan yang paling tepat. Karena berbeda dengan susu formula, penyimpanan dan penyajian ASI perah juga berbeda.
Perlu perlakuan yang khusus agar kandungan nutrisi dalam ASI tidak rusak saat penyimpanan dan penyajiannya.
Simak cara menyimpan dan menyajikan ASI di bawah ini yang dihimpun dari laman Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS serta Babycentre:
Baca Juga: BUMN PT PP Properti buka lowongan kerja terbaru 2020, ini posisi dan syaratnya
Cara menyimpan ASI
Agar buah hati tetap mendapat ASI yang baik, cara menyimpannya harus terjaga. Selain penyimpanan yang tepat, proses pumping ASI juga perlu Anda perhatikan.
Kebersihan menjadi hal utama yang perlu Anda utamakan. Saat akan memompa ASI, jangan lupa cuci tangan dan payudara.
Bersihkan alat pompa ASI hingga steril sebelum menggunakannya. Gunakan sabun cuci yang pas untuk peralatan bayi.
Gunakan wadah yang bersih dan steril untuk menyimpan ASI perah. Anda bisa menggunakan botol plastik atau wadah khusus ASI.
Jika sudah selesai pumping, jangan simpan ASI di rak pintu kulkas atau dekat pintu freezer.
Suhu pada ASI akan cepat berubah saat pintu dibuka dan ditutup. Hal ini bisa berpengaruh pada kualitas ASI.
Baca Juga: Sangat penting untuk bayi, ini kandungan yang terdapat dalam ASI
ASI bisa disimpan beberapa waktu sesuai dengan suhu penyimpanan. Untuk suhu ruangan, maksimal 25 derajat Celcius selama 6 jam.
Kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat Celcius bisa menyimpan ASI hingga 5 hari. Jauhkan dari daging, telur, atau bahan mentah lainnya saat menyimpan ASI.
ASI bisa bertahan hingga 2 minggu di freezer dengan suhu -15 derajat Celcius.
Jika Anda berencana menggunakan ASI lebih dari 6 jam, segera masukkan ASI dalam freezer.
Jangan lupa beri label tanggal saat ASI mulai dipompa dan disimpan. Hal ini mempermudah Anda memakai ASI yang sudah lebih dulu di pompa.
Baca Juga: Moms, perhatikan 4 syarat ini dalam memberikan MPASI pada bayi
Cara menyajikan ASI
Saat Anda akan menyajikan ASI perah, selalu gunakan yang paling lama disimpan. Keluarkan botol ASI lalu hangatkan merendamnya pada air panas.
Jika ASI dalam keadaan beku, masuk botol ke dalam kulkas terlebih dahulu. Diamkan semalam lalu diamkan di mangkuk berisi air hangat. Anda juga bisa mencairkan nya dengan air hangat yang mengalir.
Jangan pernah memanaskan ASI di dalam microwave. Microwave bisa merusak nutrisi yang ada pada ASI.
Jika tidak habis, jangan memanaskan dan menggunakan ASI tersebut setelah 24 jam.
Jika ASI sudah mencair, jangan dibekukan kembali. ASI yang sudah didinginkan di suhu ruangan, harus digunakan dalam waktu 2 jam.
Selanjutnya: 7 Cara alami memperbanyak ASI, ibu tidak perlu cemas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News