MUDIK LEBARAN - JAKARTA. Mudik menggunakan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan bagi sebagian besar pemudik untuk pulang kampung. Selain untuk mendukung mobilitas saat di kampung halaman, kendaraan pribadi kerap dipilih para pemudik untuk menekan biaya transportasi.
Bahkan, demi ongkos yang lebih irit, pemudik kerap memilih bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang berkadar oktan (RON) rendah yakni RON88. Tapi, ternyata, memilih BBM dengan harga murah tak selamanya efektif untuk menekan ongkos. Sebab, BBM berkadar oktan rendah ini berpotensi membuat para pemudik merogoh kocek lebih dalam.
Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuri mengatakan, pemilihan BBM berkadar oktan rendah untuk perjalanan mudik justru berisiko tinggi yang bisa berdampak pada pengeluaran yang lebih rendah. Sebab, "Premium membuat konsumsi BBM boros. Selain itu, dampak terburuknya bisa mengakibatkan turun mesin yang biayanya sangat mahal," ujarnya dalam keterangan resmi Selasa (12/6).
Apalagi, premium sudah tak cocok lagi bagi kendaraan bermotor keluaran baru. Sebab, sejak tahun 2003, industri otomotif sudah menerapkan teknologi emisi yang lebih tinggi, sehiggga spesifikasi mesin meningkat dan hanya diperuntukkan bagi BBM dengan RON92 ke atas.
Menurut Tri, jika pemudik menggunakan BBM beroktan rendah, bisa berakibat buruk bagi kendaraan. Misalnya, kinerja kendaraan tak optimal, tenaga berkurang sehingga tak kuat menanjak lantaran BBM beroktan rendah bisa menyebabkan penyumbatan injektor dan suplai BBM jadi tak maksimal.
BBM beroktan rendah juga tak bisa terbakar sempurna, sehingga berpotensi memunculkan kerak yang akan meningkatkan kompresi sehingga mesin mengelitik.
Dengan kondisi ini, maka Tri menyarankan para pemudik untuk menggunakan BBM dengan kadar oktan tinggi saat perjalanan mudik. Tujuannya agar kendaraan tak mengalami kendala saat perjalanan jauh.
Bagi Anda yang menggunakan kendaraan tua (yang diproduksi sebelum 2003) untuk mudik, tak ada salahnya untuk memberi minum kendaraan kesayangan dengan BBM beroktan tinggi. Minimal, RON 90. Sebab, menurut Tri jika dilakukan pengaturan waktu pengapian (timing igniton), maka penggunaan BBM RON 92 ke atas pada kendaraan tua juga akan lebih baik. "Ibarat makanan bagi manusia, maka pada kendaraan, semakin bergizi BBM yang dikonsumsi kendaraan tentu mesin semakin sehat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News