Tokoh

Benjamin Netanyahu Operasi Kanker Prostat, Apa Ciri, Penyebab, dan Pencegahannya?

Minggu, 29 Desember 2024 | 21:48 WIB Sumber: IRNA,Reuters
Benjamin Netanyahu Operasi Kanker Prostat, Apa Ciri, Penyebab, dan Pencegahannya?

ILUSTRASI. Kanker prostat


ISRAEL - TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan masuk rumah sakit pada Minggu (29/12) untuk menjalani operasi pengangkatan prostat. Langkah ini diambil setelah Netanyahu didiagnosis mengalami infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat jinak akibat kanker, sebagaimana diumumkan oleh Kantor Perdana Menteri Israel.  

Menurut pernyataan yang dikutip dari kantor berita Palestina, Samas, Netanyahu telah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hadassah. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi saluran kemih akibat tumor jinak di prostatnya. Setelah menerima perawatan antibiotik, infeksi tersebut telah dinyatakan sembuh, tetapi operasi tetap diperlukan.  

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Kritik Keras PM Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB

Ini menjadi insiden kesehatan ketiga yang dialami Netanyahu tahun ini. Sebelumnya, ia menjalani operasi hernia pada Maret dan pemasangan alat pacu jantung pada Juli akibat insiden medis lainnya.  

Netanyahu, yang kini memimpin Partai Likud, telah menjabat sebagai pemimpin rezim Zionis sejak 2022. Ia juga pernah menduduki posisi serupa selama beberapa periode empat tahun sebelumnya.  

Netanyahu juga dikenal sebagai arsitek utama perang di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 46.000 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, sejak konflik eskalasi dimulai pada 7 Oktober 2023.  

 
Berikut Penjelasan dan Fakta Penting Kanker Prostat

1. Apa itu kanker prostat?  

Mengutuip artikel Mayo Clinic berjudul "Prostate Cancer Overview." (2024), kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat, yaitu organ kecil berbentuk seperti kacang kenari, yang terletak di bawah kandung kemih pria. Prostat bertugas memproduksi cairan yang menjadi bagian dari air mani pria.  

2. Faktor risiko kanker prostat   

Menurut  American Cancer Society dalam artikel Prostate Cancer Facts and Figures (2024), beberapa faktor risiko utama kanker prostat meliputi:  

  • Pertama, usia: Risiko seseorang untuk terkena kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.  
  • Kedua, riwayat keluarga : Pria dengan anggota keluarga yang pernah menderita kanker prostat memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak ada riwayat kanker prostat di keluarganya.  
  • Ketiga, faktor genetik: Terjadinya mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 dikaitkan dengan risiko kanker prostat.  

3. Gejala kanker prostat 

Mengutip artikel Understanding Prostate Cancer yang dirilis oleh Johns Hopkins Medicine (2024) Pada tahap awal, kanker prostat sering tidak menunjukkan gejala. Namun, pada stadium lanjut, gejala meliputi:  

  • Sulit buang air kecil.  
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.  
  • Terdapat darah dalam urin atau air mani.  
  • Nyeri di panggul atau punggung bagian bawah.  

4. Deteksi dan diagnosis kanker prostat

Sementara mengutip Early Detection and Screening for Prostate Cancer (2024) yang dirilis National Cancer Institute, untuk mendeteksi dini kanker prostat kuncinya adalah. doketer akan merekomendasikan dua tes utama: 

  • Pertama tes Prostate-Specific Antigen atau PSA yang meliputiTes darah untuk mengukur kadar PSA.  
  • Kedua, Digital Rectal Exam (DRE) : Yakni meliputi pemeriksaan fisik untuk mendeteksi kelainan prostat.  

5. Pengobatan kanker prostat 

Pilihan pengobatan mengutip Cancer Prevention and Control yang dirilis World Health Organization, (2024), akan bergantung pada tingkat keparahan dan kondisi pasien:  

  • Pertama Pemantauan aktif oleh petugas medis : Untuk kasus kanker prostatdengan pertumbuhan lambat.  
  • Kedua oerasi (prostatektomi): yakni tindakan medis untuk mengangkat kelenjar prostat.  
  • Ketiga, terapi radiasi: biasanya sebagai tindakan lanjutan dari operasi, untuk membunuh sel kanker dengan sinar-X.  
  • Keempat, kemoterapi dan terapi hormon:  Tindakan medis ini digunakan untuk kanker dengan kategori telah menyebar ke organ tubuh lain 

6. Pencegahan dan deteksi dini 

Mengadopsi pola hidup sehat, seperti diet rendah lemak, tinggi serat, dan olahraga teratur, dapat membantu mencegah kanker prostat. Pemeriksaan rutin kepada dokter spesialis, sangat disarankan untuk pria di atas usia 50 tahun atau mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker.  

 

Selanjutnya: Bibit.id Lanjutkan Kesuksesan Sebagai Aplikasi Investasi Digital Pilihan di 2024

Menarik Dibaca: Solusi Rumah Tangga Praktis untuk Sambut Tahun Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar
Terbaru