Brasil perintahkan Netflix cabut film The First Temptation of Chirst (Yesus Gay)

Sabtu, 11 Januari 2020 | 00:15 WIB   Reporter: Titis Nurdiana
Brasil perintahkan Netflix cabut film The First Temptation of Chirst (Yesus Gay)

ILUSTRASI. FILE PHOTO - The Netflix logo is seen on their office in Hollywood, Los Angeles, California, U.S. July 16, 2018. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


FILM -BRASIL. Pengadilan Rio de Janeiro di Brasil memerintahkan Netflix untuk mencabut tayangan film komedi:  The First Temptation of Christ. Pasalnya, film ini  dinilai menggambarkan Yesus Kristus sebagai seorang gay.

"Pencabutan program itu penting karena film ini telah  melukai kehormatan jutaan umat Katolik,” ujar Hakim Rio de Janiero Benedicto Abicair, seperti dikutip dari Associated Press (AP) (10/1).

Keputusan ini dilakukan protes masyarakat lewat petisi organisasi Katolik Brasil yang menuntut Netflix untuk menghapus film tersebut. Lewat Change.org, mereka mendesak pencabutan film The First Temptation of Christ.

Adalah Alex Brindejoncy yang mengnisiasi protes ini bulan lalu. Petisi ini kemudian ditandatangani lebih dari 2,3 juta orang. "Kami mendukung pelarangan film Natal grup komedi Porta dos Fundos yang berjudul The First Temptation of Christ,"  bunyi petisi tersebut.

Tak sekadar menghapus, petisi ini juga menuntut grup komedi Porta dos Fundos, pembuat film ini atas tuduhan kejahatan atas kepercayaan. "Kami juga menuntut permohonan maaf karena mereka benar-benar melukai umat Kristen," bunyi petisi tersebut.

 



Dalam The First Temptation of Christ, Yesus digambarkan menjalin hubungan dengan seorang lelaki bernama Orlando. Yesus membawa Orlando pulang di rumah Maria yang sudah mempersiapkan pesta untuk menyambut ulang tahun Yesus ke 30 tahun. 

Paska  film itu dirilis di Netflix, tokoh-tokoh Kristen protes, termasuk Uskup Pernambuco, Henrique Soares da Costa. Melalui Facebook, Costa mengumumkan bahwa ia berhenti berlangganan Netflix karena adanya film The First Temptation of Christ. “Film itu sangat menista, vulgar, dan tak menghormati,” ujar dia.

Saking banyaknya protes, Eduardo Bolsonaro yang juga anak  Presiden Brasil Jair Bolsonaro, menyatakan bahwa ia mendukung kebebasan berekspresi. Hanya, “Apakah sepadan dengan menyerang kepercayaan 86% dari populasi kita,” ujar Bolsonaro.

Sayangnya, Netflix tidak berkomentar tentang putusan itu. Porta dos Fundos  juga tidak segera menanggapi permintaan wawancara yang diajukan AP.

Menurut AP, reaksi atas film komedi ini  di Brasil memicu serangan bom di markas Porta dos Fundos pada Malam Natal lalu. Sekelompok pria berkerudung melemparkan bom molotov ke kantor perusahaan ini. Tidak ada yang terluka dalam serangan ini.

Porta dos Fundos baru-baru ini dalam wawancara dengan Variety mengatakan bahwa film ini mewakili kebebasan berekspresi. "Kami bermain, menyindir bahwa Yesus memiliki teman baru, dan mungkin teman baru ini gay dan mereka baru bersenang-senang di padang pasir selama 40 hari," kata bintang Fábio Porchat kepada Variety Desember lalu. Menurut grup lawak ini, jika ada yang prostes seharusnya mereka adalah komunitas gay karena di film itu teman Yesus adalah penggambaran iblis. “Tapi ternyata, komunitas gay mencintai kami,” ujar Porta dos Fundos.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana

Terbaru