Bukan IQ Tinggi, Ini Faktor yang Membuat Anak Sukses dan 7 Cara Mendidiknya

Senin, 08 Mei 2023 | 12:20 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Bukan IQ Tinggi, Ini Faktor yang Membuat Anak Sukses dan 7 Cara Mendidiknya

ILUSTRASI.


PSIKOLOGI - Skor Intelligence Quotient atau IQ adalah hal yang sering menjadi tolak ukur kecerdasan seseorang termasuk anak-anak.

Meski demikian, ahli parenting justru menyimpulkan bahwa faktor penentu kesuksesan anak adalah soft skill bernama ketekunan. 

Dirangkum dari laman CNBC.com, Psikolog Anak Michele Borba mengatakan bahwa ketekunan adalah soft skill yang memisahkan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah.

Baca Juga: Ajaran Warren Buffett Soal Uang ke Anak: Pisahkan Kebutuhan dari Keinginan

Menurutnya, penelitian juga mengonfirmasi bahwa faktor ketekunan lebih kuat menentukan kesuksesan anak di masa depan dibandingkan IQ. 

Anak-anak yang memiliki ketekunan dan kegigihan yakin bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil sehingga mereka tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, meskipun ada hambatan yang muncul.

Nah, untuk itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih ketekunan anak-anak.

Baca Juga: 5 Drakor Terbaru Saat Ini, Wajib Tonton Semua ya

Cara dan tips melatih ketekunan anak-anak 

Berikut adalah tujuh cara dan tips melatih ketekunan anak-anak: 

1. Lawan faktor yang membuat anak kecil hati

Langkah pertama adalah melawan empat faktor yang menggagalkan ketekunan, diantaranya adalah sebagai berikut: 

  • Kelelahan: Jaga konsentrasi anak dengan tetap konsisten menjaga rutinitas tidur yang teratur. Matikan perangkat elektronik satu jam sebelum waktu tidur dan simpan di luar kamar tidur pada malam hari.

Baca Juga: Tips Mengatasi Rasa Cemas saat Hadapi UTBK-SNBT 2023 ala Dosen Unpad

  • Kecemasan: Tekanan untuk berhasil dapat menyebabkan kecemasan yang luar biasa. Ekspresikan kepada anak bahwa cinta dan kasih sayang Anda tidak bergantung pada kesuksesan mereka.
  • Cepat: Tanamkan mindset agar anak memahami bahwa kesuksesan itu tidak tetap. Pujilah mereka atas usaha mereka, bukan hasil mereka.
  • Ekspektasi: Tetapkan ekspektasi sedikit di atas tingkat keahlian anak Anda. Harapan yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kecemasan, sedangkan harapan yang terlalu rendah dapat menimbulkan kebosanan.

Baca Juga: 10 Cara Berhemat ala Warren Buffett yang Gampang Dilakukan

2. Ajarkan bahwa kesalahan adalah peluang untuk berkembang 

Ingatkan anak-anak bahwa kesalahan bisa menjadi hal yang positif, bahkan jika situasinya tidak seperti yang mereka harapkan. 

Terima kesalahan mereka dan beri tahu mereka bahwa tidak apa-apa melakukan kesalahan atau gagal, yang penting mereka sudah berusaha.

Akui kesalahan Anda juga. Hal ini akan membantu mereka mengenali bahwa setiap orang membuat kesalahan, dan kesuksesan itu terjadi ketika Anda tidak membiarkan hambatan membuat Anda menyerah.

Baca Juga: Pada Momen Lebaran, Aktivitas Remitansi Harian BNI Meningkat Pesat

3. Membagi tugas 

Ajarkan anak-anak untuk membagi tugas-tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dilakukan. Hal ini akan membantu mereka merasa lebih percaya diri untuk menyelesaikan berbagai hal dari waktu ke waktu.

Jika mereka merasa frustrasi dengan tugas matematika yang terdiri dari beberapa soal, mintalah mereka menutupi semua soal matematika kecuali baris paling atas. Kemudian lanjutkan menurunkan kertas ke baris berikutnya saat mereka menyelesaikannya satu persatu. 

Baca Juga: Pesan Warren Buffett untuk Kaum Muda: Hilangkan Kebiasaan Buruk Sejak Dini

4. Rayakan kemenangan kecil

Kegagalan berulang dapat mematahkan semangat anak dalam melakukan sesuatu. Untuk itu, setiap ada kesuksesan kecil, Anda bisa memberikan apresiasi. 

Misalnya, “Terakhir kali, kamu bisa mengeja enam kata dengan benar. Hari ini kamu berhasil mengeja delapan kata dengan benar. Itu namanya ada peningkatan dari usaha yang kamu lakukan". 

Baca Juga: Masalah Sosial Pasca Lebaran

5. Berikan anak waktu istirahat 

Saat anak ingin menyerah pada suatu tugas maka biarkan mereka istirahat sebentar. Beri rentang waktu misal dalam satu jam mereka setidaknya harus fokus untuk mengerjakan berapa banyak tugas. 

Dorong mereka untuk melihat berapa banyak soal atau tugas yang dapat mereka selesaikan sebelum jam yang diatur selesai sehingga mereka melihat bahwa mereka berhasil. Seiring waktu, fokus akan menjadi lebih mudah.

Baca Juga: Intip Tips Berinvestasi Ala Founder Finansialku.com Melvin Mumpuni

6. Identifikasi masalah mereka 

Ketika anak-anak menyerah, itu mungkin karena mereka tidak bisa melihat jalan keluar dari tugas-tugas tersebut. Mulailah dengan mengakui rasa frustrasi mereka dan ungkapkan bahwa itu adalah perasaan yang normal. 

Cobalah melakukan latihan pernapasan atau istirahat. Lalu, coba bantu mereka untuk mengidentifikasi satu kesalahan kecil yang menghalangi usaha mereka.

Baca Juga: 8 Kue Basah Manis Ini Wajib Dihidangkan saat Lebaran Idul Fitri

7. Puji usaha

Psikolog Stanford Carol Dweck menemukan bahwa ketika anak-anak dipuji karena kecerdasan mereka cenderung tidak bertahan. Sebab, anak akan merasa cepat puas. 

Menurut Dweck, memuji usaha anak, bukan hasil yang diperoleh mampu mengembangkan ketekunan mereka. Selain itu, bila usahanya dipuji, anak akan terdorong untuk sukses tanpa mengharapkan imbalan, seperti hadiah.

Demikian penjelasan mengenai kunci kesuksesan pada anak dan cara melatihnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru