Cek lagi 20 prodi saintek terketat di SNMPTN 2020, strategi agar tidak salah pilih

Senin, 01 Februari 2021 | 15:48 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Cek lagi 20 prodi saintek terketat di SNMPTN 2020, strategi agar tidak salah pilih


JURUSAN KULIAH - Registrasi akun di portal  Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) ditutup hari ini (1/2/2021) pukul 15.00 WIB. Siswa yang sudah memiliki akun bisa mulai mempersiapkan diri untuk memilih program studi atau prodi di SNMPTN 2021. 

Di SNMPTN tahun ini, ketentuan yang diberikan sedikit berbeda. Karenanya, siswa perlu memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh di seleksi jalur ini.  

Melansir laman resmi jika peserta bisa memilih jurusan Sains dan Teknologi (Saintek) atau Sosial Humaniora (Soshum) di universitas favorit. 

Peserta diimbau untuk berhati-hati dalam memilih prodi di SNMPTN tahun ini. Jika peserta dinyatakan lulus SNMPTN, dia tidak diperbolehkan lagi mendaftar UTBK-SBMPTN 2021. 

Selain tidak bisa mengikuti UTBK, siswa yang lulus SNMPTN 2021 juga tidak bisa mendaftar sekolah kedinasan seperti STAN. 

"Karena kedinasan sudah meminta data dari LTMPT, dan di dalam sistem juga tidak memungkinkan mereka (peserta SNMPTN) yang sudah diterima mengikuti tes lagi, tentu berakibat tidak ada nilai UTBK yang bisa dikirimkan untuk yang bersangkutan ke sekolah kedinasan," terang Prof. Nasih, Ketua LTMPT, pada peluncuran SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021, Senin (4/1) lalu. 

Baca Juga: Bingung pilih D4 atau S1? Simak dulu penjelasan seputar D4 dan S1 ini

Prodi saintek terketat SNMPTN 2020

Sebagai pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah, siswa bisa menggunakan data jurusan terketat di SNMPTN tahun lalu. 

Merangkum data dari LTMPT, berikut daftar prodi dengan keketatan tertinggi di SNMPTN 2020:

1. Teknik informatika Universitas Padjadjaran: 1,2 persen.
2. Farmasi Universitas Diponegoro: 1,26 persen.
3. Farmasi Universitas Sebelas Maret: 1,38 persen.
4. Farmasi Universitas Syiah Kuala: 1,61 persen.
5. Kedokteran gigi Universitas Diponegoro: 1,73 persen.
6. Teknik informatika Universitas Hasanuddin: 1,80 persen.
7. Teknik informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: 1,85 persen.
8. Farmasi Universitas Padjadajaran: 1,88 persen.
9. Teknik informatika Universitas Negeri Malang: 1,88 persen.
10. Farmasi Universitas Jenderal Soedirman: 1,89 persen.

Baca Juga: Jangan asal daftar! Simak cara cek akreditasi kampus dan jurusan di BAN-PT

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru