Demam motor retro, pelaku usaha motor retro custom ikut ketiban rezeki

Rabu, 25 Desember 2019 | 22:15 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Demam motor retro, pelaku usaha motor retro custom ikut ketiban rezeki


OTOMOTIF - JAKARTA. Tren retro tengah menjangkiti dunia otomotif roda dua. Pasalnya, permintaan terhadap sepeda motor bergaya klasik atawa retro diklaim terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. 

Hal ini yang pada gilirannya mendorong sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) untuk terus meluncurkan varian ataupun model-model motor retro terbarunya. Ambil contoh PT Astra Honda Motor (AHM) misalnya.

Setelah sukses meluncurkan motor bergaya retronya, yakni Honda Scoopy pada tahun 2010 di Indonesia, AHM memutuskan untuk kembali meluncurkan produk motor retro terbaru lainnya di pasar otomotif dalam negeri seperti misalnya Honda Super Cab C125 dan Honda Monkey dalam dua tahun terakhir. 

Tak mau kalah, APM lain seperti misalnya Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga rajin meluncurkan produk motor retronya di Indonesia. Sebut saja Kawasaki W 175, W 175 Cafe dan W175TR yang sudah mengaspal di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.

Baca Juga: Tak hanya pakaian jadi, tren retro juga menjangkiti produk sepeda motor

Kendati begitu, peluang pasar dari tren sepeda motor bergaya retro agaknya tidak hanya dirasakan oleh pabrikan besar semata. Pasalnya, pengusaha-pengusaha motor retro modifikasi alias motor retro custom di tingkat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun turut ketiban berkah.

Seorang pelaku usaha UMKM di bidang  modifikasi motor retro custom, Fatir Hidayah mengatakan bisnis motor retro custom  terus berkembang akibat adanya permintaan yang terus bertambah. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pelaku usaha modifikasi motor retro custom di pasaran yang terus meningkat.

“Makin ke sini makin banyak, bengkel custom retro jadi semakin menjamur,” ujar Fatir kepada Kontan.co.id (25/12).

Menurut Fatir, kehadiran motor retro custom memberikan opsi alternatif tersendiri bagi kalangan pecinta motor retro lantaran memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh motor retro pabrikan. 

Dari segi harga, motor retro custom diklaim memberikan pilihan yang lebih menarik bagi pecinta motor retro yang memiliki budget terbatas.

Pria yang menjual motor retro custom melalui situs jual beli Olx serta kanal-kanal sosial media seperti Facebook dan Instagram ini mencontohkan bahwa untuk harga off the road saja suatu motor retro pabrikan bisa dihargai hingga Rp 50 juta. Sementara itu, harga on the road dari motor pabrikan bisa jauh lebih tinggi lagi.

“Kalau custom kan biayanya paling hanya Rp 15 juta, sementara orang kan enggak semuanya kepingin (motor retro) yang original, ada yang cuma ingin punya yang mirip saja,” jelas Fathir kepada Kontan.co.id (25/12).

Fatir mengakui bahwa saat ini sudah terdapat beberapa motor retro pabrikan yang memiliki harga di bawah Rp 30 juta. 

Meski demikian, ia mengatakan bahwa motor retro custom tetap memiliki kelebihan lantaran memiliki desain yang cenderung unik, berbeda satu sama lain, serta bisa dipersonalisasi sesuai keinginan.

Saat ini, pria yang telah memulai usaha modifikasi motor retro custom sejak tahun 2016 ini menerima berbagai jenis pesanan. Bagi pelanggan yang sudah memiliki motor sendiri untuk dimodifikasi, bisa hanya memesan jasa modifikasi Fathir tanpa perlu membeli motor. 

Dalam model pesanan yang demikian, Fathir hanya menyediakan spare part, dan jasa modifikasinya saja. Adapun konsep desain yang ingin diterapkan bisa berasal dari ide Fatir ataupun pelanggan, bergantung pada kesepakatan.

Sementara itu, bagi pelanggan yang berminat untuk memiliki motor retro custom namun belum memiliki motor serta tidak ingin berlama-lama  menunggu proses modifikasi bisa langsung membeli motor-motor retro custom milik Fathir yang sudah selesai dibuat.

Baca Juga: Kawasaki W175 TR bergaya scrambler dibanderol mulai Rp 29,9 juta

Pasalnya, Fatir memang rutin membeli motor-motor bekas yang bisa dijadikan sebagai motor dasar untuk dimodifikasi menjadi motor retro custom. 

Motor yang sudah selesai dimodifikasi selanjutnya akan ditawarkan kepada calon pembeli untuk dijual melalui situs jual beli online ataupun platform-platform online lainnya seperti Facebook dan Instagram. Skema ini ia namakan sebagai skema pesan jadi.

Menurut keterangan Fatir, skema pesan jadi sejauh ini menjadi skema yang paling banyak diminati oleh pelanggan-pelanggan yang mendatanginya selama ini. 

Dalam skema tersebut, Fathir mengaku bisa mengantongi keuntungan hingga 20% bahkan lebih dari harga jual. Margin keuntungan yang demikian relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan model pemesanan lain yang memiliki margin keuntungan lebih rendah.

Adapun harga yang dibanderol untuk setiap motor retro custom yang ia jual memiliki harga yang berbeda-beda, bergantung pada tingkat kesulitan, jumlah spare part tambahan yang dibutuhkan, serta keunikan desain.  

Namun demikian, umumnya rentang harga di kisaran Rp 8 juta - Rp 15 juta menjadi kisaran harga yang paling banyak diminati oleh pembeli yang selama ini mendatanginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru