Desa Wisata Kini Mendapat Bantuan Produk Kebersihan

Selasa, 21 Juni 2022 | 21:10 WIB   Reporter: Markus Sumartomdjon
Desa Wisata Kini Mendapat Bantuan Produk Kebersihan

ILUSTRASI. Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali.foto/KONTAN/SS Kurniawan


DESA WISATA - JAKARTA. Bisnis pariwisata mulai menggeliat pasca pandemi. Termasuk didalamnya bagi pengelola desa wisata.

Untuk mengoptimalkan potensi desa wisata tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparefkraf) bermitra dengan PT Kao Indonesia untuk menyajikan desa wisata yang bersih dan aman.

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Henky Hotma Parlindungan Manurung selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf dan Presiden Direktur PT Kao Indonesia, Masahide Nishida.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai sudah terlihat adanya kenaikan kunjungan ke desa wisata sejak tahun lalu.

“Kami optimistis, desa wisata akan menjadi pandemic winner dari sektor pariwisata seiring dengan adanya perubahan tren wisata pasca pandemi,” katanya di keterangan, Selasa (21/6).

Baca Juga: Kemenparekraf Tingkatkan Pemahaman Sadar Wisata kepada Pelaku Pariwisata di Wakatobi

Dalam kerjasama tersebut, Kao Indonesia menyediakan sebanyak 10.000 paket produk kebersihan bagi desa wisata-desa wisata. Khususnya desa wisata  yang punya fasilitas akomodasi atau homestay.

Jeniagusliono S. S, Vice President Director PT Kao Indonesia menambahkan, kerjasama tersebut akan berlangsung mulai tahun ini sampai tahun depan.

Ia harap keberadaan produk kebersihan tersebut bisa  menjadi pendukung kebersihan dalam memenuhi kebutuhan serta kenyamanan wisatawan yang menginap di homestay. Terutama yang ada di desa wisata.

Kadek Darmayasa Karang,  Ketua Pengelola Homestay Desa Wisata Undisan, Bali menyambut positif adanya bantuan fasilitas kebersihan dari Kao Indonesia. Termasuk juga adanya program pelatihan kebersihan bagi pengelola desa wisata.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon
Terbaru