Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bekasi dan sekitarnya mengikuti pelatihan mendeteksi disleksia sejak dini.
Disleksia adalah gangguan belajar spesifik pada fungsi bahasa yang menyebabkan kesulitan membaca, menulis, dan mengeja, bukan karena masalah kecerdasan atau penglihatan.
Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pendidik dalam mengenali gejala disleksia, kesulitan belajar yang kerap tidak teridentifikasi pada tahap awal perkembangan anak.
Baca Juga: Deteksi Dini Sangat Krusial dalam Mencegah Kondisi Berat, Kenali Gejala DBD
Melalui pembekalan teoritis dan praktis, para peserta dilatih mengenali ciri-ciri disleksia, memahami penyebabnya, serta menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai.
Metode yang digunakan mencakup observasi, simulasi deteksi dini, hingga role play. Dengan keterampilan tersebut, guru diharapkan mampu melakukan intervensi dini secara tepat serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
Lebih dari 350 guru mengikuti pelatihan ini. Mereka nantinya juga akan melakukan pengimbasan di empat kelurahan lain, Aren Jaya, Bekasi Jaya, Duren Jaya, dan Margahay yang mencakup 132 lembaga PAUD.
Selain itu, program ini mendorong penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di lembaga PAUD, sejalan dengan konsep pendidikan inklusif.
Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), M. Fankar Umran, menyatakan disleksia masih sering terabaikan akibat kurangnya pemahaman di tingkat pendidikan anak usia dini.
Baca Juga: 253.407 Guru PAUD Non-formal Akan Dapat BSU Rp 600.000, Cermati Syaratnya
Ia menekankan pentingnya peran guru PAUD sebagai garda terdepan dalam mendeteksi hambatan belajar tersebut agar anak-anak mendapat pendampingan sejak dini.
“Askrindo percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, termasuk mereka yang menghadapi tantangan belajar seperti keterlambatan bicara atau disleksia," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (3/9/202).
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama Askrindo dengan PAUD Inspirasi Indonesia sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL).
Program ini juga dikaitkan dengan dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya bidang pendidikan berkualitas, kesehatan, kesetaraan gender, dan pengurangan ketimpangan.
Selanjutnya: Sebulan Berlaku, Tarif Trump Bayangi Ekspor Sepatu Indonesia
Menarik Dibaca: Kenapa Sunscreen Menggumpal? Ini 6 Penyebab Sunscreen Pilling yang Harus Diketahui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News