Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

Kamis, 10 Oktober 2019 | 10:30 WIB   Reporter: Venny Suryanto, Ratih Waseso
Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

ILUSTRASI. Gula aren Pandeglang


Lalu 11 orang ibu-ibu dibentuk Sobandi menjadi kelompok pembuat makanan tradisional dan kopo tumbuk, 5-6 orang bapak-bapak yang menjadi kelompok kerajinan pahat kayu.

"Kalau pengrajin gula aren, saya akan ajak wisatawan ke pengrajin yang sedang membuat hari itu, karena tidak setiap pengrajin buat gula aren, bahan baku kan lama kumpulinnya," sambung Sobandi.

Sardana salah satu pengrajin gula aren di Kampung Kepuh membenarkan sulitnya mendapatkan bahab baku. Oleh karenanya ia memang setiap saat memproduksi. Pengumpulan air nira saja 10 liter memerlukan waktu 24 jam. Belum lagi proses pemasakan yang lama.

Namun ia menyambut positif upaya menggerakkan wisata edukasi di tempatnya. Ia tak keberatan sama sekali berbagi ilmu kepada wisatawan yang datang berkunjung. "Satu tangkup gula harganya Rp 20.000, kita bungkus pakai daun pohon niranya, alami semua," kata Sardana.

Saat Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata KONTAN, Sardana sedang memasak air nira yang ia ambil sore hari. Terdapat dua waktu pengambilan air nira, bisa saat pagi hari pukul 07.00 atau sore hari pukul 16.00 WIB.

Sobandi ingin pengunjung yang datang ke kampung memiliki pengalaman dengan ikut langsung melakukan aktivitas warga di sana. Oleh karena itu dirinya bersama tim giat mempromosikan wisata desa yang ditawarkan Kampung Kepuh.

Selain untuk menggerakkan ekonomi warga pasca tsunami, dengan adanya wisata desa juga mampu mengetuk pemerintah agar menyegerakan pembangunan akses ke desanya.

Selain menawarkan wisata edukasi kepada wisatawan, Sobandi juga membentuk layanan wisata homestay, yang dalam bahasa sunda disebut pangenongan.

Dalam wisata pangenongan, pengunjun akan menginap di rumah warga yang sudah ditentukan kriterianya. Mereka akan diajak melihat dan ikut serta dalam aktivitas warga.

Mulai dari makan bersama, melihat berbagai proses pembuatan kerajinan dan tak ketinggalan pengunjung akan dibawa ke wisata alam di Kampung Kepuh. Terdapat dua objek wisata alam di kampung ini, Curug Manuk dan Bukit Pilar. Di bukit pilar menyuguhkan perpaduan pemandangan sunset di atas bukit berlatar laut selat Sunda.

"Homestay kita ada 13 yang beroperasi, yang utama adalah kebersihan dan kerapian tempat tidur dan toilet," kata Sobandi.

Editor: Yudho Winarto
Terbaru