Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

Kamis, 10 Oktober 2019 | 10:30 WIB   Reporter: Venny Suryanto, Ratih Waseso
Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

ILUSTRASI. Gula aren Pandeglang


Paket wisata pangenongan di Kampung Kepuh masih masuk dalam destinasi wisata di Kampung Cikadu. Untuk menginap dua hari satu malam dibanderol Rp 250.000 per orang. Untuk pangenongan sendiri belum tanpa aktivitas bersama pengrajin Sobandi menyebut tarif Rp 75.000 per orang untuk semalam.

Sudah ada satu rombongan dari Yogyakarta yang menjajal wisata desa di sana. Meski demikian tak sedikit juga wisatawan yang datang hanya ingin menyaksikan proses mengayam, membuat gula aren maupun kopi tumbuk.

Untuk anyaman selain ditujukan bagi wisata edukasi, pengrajin juga memproduksi setiap harinya. Pesanan untuk souvenir hajatan atau souvenir homestay juga bermunculan. Meski belum banyak Sobandi menyebut perlahan terdapat kenaikan.

Partai besar pengrajin anyaman bambu untuk souvenir di kampungnya pernah menerima pesanan 500-1000 buah souvenir anyaman bambu berbentuk peralatan dapur.

Selebihnya adalah pesanan partai kecil atau wisatawan yang datang langsung membeli. "Harga untuk pemesanan besar Rp 3.000 kakau harga eceran kita jual Rp 5.000 ada yang agak besar Rp 20.000," jelasnya.

Selain menawarkan kerajinan souvenir anyaman bambu, Sobandi juga menyebut pihaknya menerima permintaan dekorasi restoran atau cafe dengan konsep bambu. Sudah ada satu restoran di Cilegon yang memanfaatkan jasa dari tempatnya.

Hasil ayaman sehari-hasil para pengrajin juga dipasarkan Sobandi melalui sosial media Facebook dan Instagram, Sobandi Bandi. Darisana juga terdapat banyak pesanan meski masih dalam kapasitas eceran. Namun akses ke tempat jasa pengiriman yang jauh disebut Sobandi masih jadi kendala.

Perlu satu jam perjalan untuk sampai ke tempat jasa pengiriman barang. Lagi-lagi akses menjadi kendala di desa ini, perlu ada perhatian untuk perbaikan akses jalan desa yang memiliki potensi wisata sebanyak ini.

"Belum masih e-commerce ya kita, karena saya masih belajar ini bagiamana masuk kesana. Tapi 60% pesanan itu banyak dari sosial media selama ini pemesan masih chat di FB atau IG nanti saya kasih nomor whatsapp," tambah Sobandi.

Kampung Kepuh adalah segelintir contoh upaya masyarakat Pandeglang yang berusaha bangkit usai musibah tsunami. Perputaran ekonomi diakui berubah drastis usai kejadian akhir tahun lalu.

Kembali aktif melalui festival-festival yang diadakan menjadi jalan mereka menunjukkan pada calon wisatawan bahwa mereka sudah mulai berbenah. Kembali siap menerima wisatawan, meyakinkan bahwa rumahnya aman dan nyaman untuk kembali dikunjungi.

"Tiga bulan usai kejadian pemulihan masih 60%, memang masih ada trauma tapi kita harus bangkit. Wisata desa Kampung Kepuh ini adalah cara kami bangkit," kata Sobandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru