Dukung 10 Bali baru, Batik Air usung konsep hospitality yang kental budaya Indonesia

Kamis, 19 September 2019 | 13:48 WIB   Reporter: Maizal Walfajri
Dukung 10 Bali baru, Batik Air usung konsep hospitality yang kental budaya Indonesia

ILUSTRASI. Pramugari Batik Air


JELAJAH EKONOMI PARIWISATA - MATARAM. Terletak dekat dengan pulau Dewata, Pulau Lombok sudah terkenal bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Tak jarang, para turis mendatangi pulau ini setelah pelesiran di Bali. Bagi Anda yang hendak menikmati keindahan alam dan budaya Lombok, juga bisa dari Jakarta menggunakan pesawat dengan jarak tempuh waktu 1 jam 55 menit.

Salah satu maskapai yang menawarkan Rute Soekarno Hatta di Cengkareng menuju Lombok Praya ini adalah Batik Air. Sedangkan untuk Rute balik ke Jakarta Batik Air menawarkan rute Lombok – Halim Perdana Kusuma dengan jarak tempuh waktu 2 jam.

Batik Air turut mendukung program 10 Bali Baru termasuk Mandalika Lombok. Pramugari Batik Air Noni Thalia menyatakan Batik Air mendukung 10 Bali Baru yang bertujuan untuk menjaring jumlah wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk datang ke Indonesia. Ia melihat Bali sudah menjadi contoh yang mampu menarik pengunjung.

Baca Juga: Keseruan berebut makanan kuno di Festival Makanan Rakyat Desa Poncokusumo

“Dengan adanya 10 rute Bali Baru bisa menunjukkan kepada wisatawan mengenai keindahan Indonesia yang tidak kalah menarik dengan rute yang lain di dunia. Batik Air merupakan penerbangan dengan pelayanan lengkap atau full service yang menawarkan kemewahan dan unik. Lantaran menyediakan fasilitas hiburan, makanan, dan jarak antar tempat duduk yang lebih luas. Counter check in and lounge bagi penumpang business class,” ujar Thalia kepada Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata 2019 di kabin pesawat Batik Air.

Lanjut Ia, Batik mengusung konsep hospitality yang kental akan budaya Indonesia. Terlihat dari busana pramugari menggunakan batik dan kebaya. Selain itu, in flight meal memberikan makanan khas Indonesia seperti nasi liwet dan Ayam Woku. Begitupun dengan desain motif batik pada ekor pesawat yang membedakan dengan maskapai lainnya.

Bagi Thalia sendiri, menjadi pramugari merupakan cita-cita sejak kecil. Lantaran Ia bisa melihat beragam etnis di Indonesia dan manca negara. Juga sebagai pramugari Ia menjadi duta dan menunjukkan keramahan budaya Indonesia kepada dunia. Ia telah menjadi pramugari sejak 2014 di Batik Air Indonesia.

Begitupun dengan Pramugari Batik Air lainnya, Elysia Maria. Ia memilih Batik Air karena maskapai ini memiliki budaya yang kental. Mulai dari seragam pramugari mencerminkan budaya Indonesia dengan memakai kebaya dan bawahannya memakai batik.

Baca Juga: Cerita bisnis tape di Dusun Jasem, dijalani turun temurun sejak 1982

“Batik Air ikut mendukung 10 Bali Baru dengan memberikan layanan rute penerbangan yang tersedia baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan. Diharapkan dengan dukungan ini dapat membuka kesempatan lebih bagi pariwisata Indonesia. Hal ini akan turut membantu perekonomian tujuan wisata baik dari segi infrastruktur maupun peluang bisnis lainnya,” pungkas Elysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru