Endeavor Indonesia sambut Arif P Rachmat dari Triputra sebagai chairman

Kamis, 24 Desember 2020 | 12:15 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Endeavor Indonesia sambut Arif P Rachmat dari Triputra sebagai chairman

Arif P Rachmat, Chairman Endeavor Indonesia


SOCIAL ENTREPRENEUR -  JAKARTA. Sebagai bagian dari Endeavor Global, Endeavor Indonesia adalah organisasi nirlaba yang membantu high-impact entrepreneurs mengatasi tantangan dalam mengembangkan (scale-up) usaha. Dikenal sebagai perintis gerakan high-impact entrepreneurship, Endeavor Indonesia mengumumkan pengangkatan Arif P Rachmat dari Triputra Grup sebagai Chairman.

Untuk memperkuat kepemimpinannya, Endeavor Indonesia juga mengangkat empat board member baru yaitu Alvin Sariaatmadja (EMTEK), Andre Soelistyo (Gojek), Chng Kai Fong (Singapore Economic Development Board) dan Tan Su Shan (DBS Bank). Arif P. Rachmat menggantikan posisi Harun Hajadi (Ciputra Group) yang menjabat sebagai Chairman sejak 2016.

Mengutip keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (24/12), terkait pengangkatan itu, Arif mengucapkan terima kasih atas kontribusi Harun sebagai Chairman, mentor dan panelis dalam Local dan International Selection Panel.

"Selama kepemimpinan beliau, Endeavor Indonesia telah berkembang dalam hal impact, jaringan dan pagelaran event kolaboratif. Saya berkomitmen untuk melanjutkan pencapaian yang telah ditorehkan oleh beliau,” ujarnya.

Baca Juga: Jumlah entrepreneur mini, daya tarik memulai usaha di Indonesia perlu ditingkatkan

Arif melanjutkan, board member baru Endeavor Indonesia mewakili sekelompok pemimpin bisnis dan pengusaha dari berbagai industri dan sektor yang berperan penting dalam mewujudkan misi Endeavor Indonesia.

"Kami merasa terhormat karena Alvin, Andre, Kai Fong dan Su Shan bersedia mendedikasikan keahlian dan energi positif mereka untuk membantu high-impact  entrepreneur dan meningkatkan kredibilitas Endeavor Indonesia sebagai bagian dari Pan-Asia,” ucapnya.

Telah hadir sejak 2012, Endeavor Indonesia melabeli diri sebagai industri agnostik sehingga organisasi ini mencari, menyeleksi dan membantu high-impact entrepreneur yang memiliki usaha berbasis teknologi (tech company) atau usaha yang didukung dengan teknologi (tech-enabled company).

Forum Ekonomi Dunia mendefinisikan high-impact entrepreneur sebagai pelaku usaha yang memiliki ide inovatif, mampu mengembangkan usaha lewat penciptaan lapangan kerja dan memiliki dampak sosial yang tinggi karena meningkatkan standar hidup komunitas sekitarnya.

Misi Endeavor Indonesia adalah untuk membina high-impact entrepreneur karena mereka memegang kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Kadin ikut membenahi sektor fundamental pertanian

Indonesia sendiri sedang mengalami ledakan entrepreneurship. Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang mencapai dua digit, yakni 11%, di tengah gempuran pandemi COVID19. Dari 100 kota di dunia, Jakarta menduduki peringkat ke-2 sebagai wilayah dengan ekosistem startup terbaik menurut laporan yang dirilis oleh Startup Genome.

Dalam kategori ini, Jakarta mengalahkan beberapa kota di negara maju, seperti Barcelona, Dubai dan Zurich.

Google, Temasek dan Bain & Company juga menyatakan bahwa investasi di sektor teknologi Indonesia pada paruh pertama 2020 mencapai US$ 2,8 miliar, meningkat 55% pada periode yang sama di tahun 2019.

Menurut Arif, data ini menunjukkan potensi Indonesia yang cukup baik dalam bidang entrepreneurship. Jumlah entrepreneur pasti akan terus meningkat jika angel investor, venture capital, akselerator dan organisasi lain, termasuk Endeavor Indonesia, bekerja sama mengembangkan dunia entrepreneurship Indonesia.

"Negeri ini butuh lebih banyak high-impact entrepreneur karena mereka dapat membawa Indonesia menjadi negara maju. Bapak Presiden Jokowi menyatakan bahwa salah satu syarat menjadi negara maju adalah jumlah entrepreneur di negara tersebut mencapai 14% dari jumlah penduduknya. Dan di Indonesia, angkanya baru sekitar 3%,” tutur Arif.

Salah satu entrepreneur berpengaruh yang didukung oleh Endeavor Indonesia adalah Gibran Huzaifah. Gibran adalah CEO dan Co-Founder eFishery, sebuah perusahaan aquaculture intelligence pertama di Indonesia yang membantu pembudidaya ikan dan udang.

Gibran mengatakan, Endeavor Indonesia membantunya menghadapi tantangan bisnis yang beragam seiring dengan berkembangnya usaha pada awal usaha, tantangan eFishery adalah mengembangkan produk dan teknologi yang affordable dan user-friendly bagi pembudidaya ikan yang tingkat kecakapan teknologi dan purchasing powernya belum setinggi pelaku sektor lain.  \

Baca Juga: Meski bisnis dihantam Covid-19, industri tambang pantang memutus pekerjaan karyawan

"Tantangan selanjutnya adalah menentukan pricing model yang menarik agar pembudidaya tergoda mengadopsi eFishery dan merasakan manfaatnya. Sekarang, tantangan utama sebagai high-impact entepreneur adalah mengembangkan  eFishery agar impact dan value yang dihasilkan dapat meningkat dan dirasakan oleh masyarakat luas,” ujar Gibran

Gibran melanjutkan fasilitas yang diberikan Endeavor Indonesia dalam menjawab tantangan saya sungguh beragam,  mulai dari akses ke mentor berpengalaman hingga jaringan entrepreneur yang luas.

"Saya bisa belajar dari Endeavor Entrepreneur lain yang telah berhasil mengembangkan usahanya dari nol. Mentor Endeavor membantu dalam menjawab tantangan dalam berbagai bidang, mulai dari legal hingga human resources. Selain itu, saya mendapatkan akses ke permodalan lewat Endeavor Catalyst yang ambil bagian dalam pendanaan seri B yang baru diraih eFishery,” imbuhnya.

Endeavor Indonesia menobatkan Gibran Huzaifah dan Christian Sutardi (Co-Founder, Fabelio) sebagai Endeavor Entrepreneur of The Year 2020 bersama Julianto Sidarto (Independent Commissioner, PT XL Axiata Tbk) yang  dinobatkan sebagai Endeavor Mentor of The Year 2020.

Baca Juga: Bisnis AMDK Hanya akan Tumbuh Tipis

Endeavor Indonesia telah mengumpulkan 57 Endeavor Entrepreneur dari 43 perusahaan. Sebanyak 28.000 lapangan pekerjaan telah dihasilkan oleh perusahaan yang mereka  pimpin dan perusahaan mereka memiliki revenue total sebesar US$ 419 juta. Carline Darjanto (Cotton Ink), Edward Tirtanata (Kopi Kenangan), Adrian Gunadi (Investree) dan Arief Widhiyasa (Agate International) adalah beberapa high-impact  entrepreneur Indonesia versi Endeavor.

Endeavor Indonesia membantu entrepreneur berpengaruh mengakselerasi pertumbuhan usaha mereka dengan memperkenalkan mereka ke pakar industri lokal dan global yang menjadi mentor mereka. Saat ini terdapat 73 mentor  dengan 436 jam mentoring yang telah didedikasikan. Endeavor Indonesia juga memberikan akses komprehensif ke market, permodalan dan talent. Pada tahun 2020, telah ada:

  • 8 entrepreneur yang mendapatkan akses ke market (ekspansi ke dalam dan luar Indonesia)
  • 6 entrepreneur mendapatkan akses ke permodalan (lewat fundraising dan Mentor Capital Program)
  • 19 entrepreneur mendapatkan akses ke area talent (program edukasi serta fellowship yang diberikan oleh Harvard Business School, Stanford Graduate School of Business, MIT-Sloan, INSEAD dan lain sebagainya)

Selanjutnya: Konglomerasi industri keuangan perlu terapkan manajemen risiko terintegrasi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru