WISATA - JAKARTA. Festival budaya daerah diyakini mampu mendongkrak kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Tak hanya menarik minat wisatawan hadir, event yang diselenggarakan mampu menggerakan perekonomian masyarakat.
Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemnpar), I Gde Pitana menyatakan, festival menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan sebuah destinasi wisata.
"Ketika destinasi terkenal, bukan hanya saat parade berlangsung namun setelah itu dan festival tersebut mendapat pemberitaan media, maka wisatawan punya keinginan untuk datang kesana," ujar Pitana kepada Kontan, Jumat (20/7).
Pitana menegaskan, setiap kota di Indonesia berpotensi untuk menarik minat wisatawan plesiran. Meskipun ada beberapa kota yang tidak perlu mengadakan festival, seperti destinasi yang terkenal akan ekowisata yaitu Gunung Bromo atau daerah yang banyak pantai dan dikelilingi lautan.
Disamping festival yang menarik kunjungan wisatawan, Pitana menyebut bahwa peran pelaku pariwisata dan Pemerintah setempat penting dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.
Peran Pemerintah setempat dan pelaku pariwisata harus besar dalam promosi. "Misal jual beli produk wisata atau dikenal travel mart. Lalu dari Kementerian Pariwisata yang turut membantu dalam program Sales Mission di luar negeri membuat kunjungan wisatawan pun naik," ungkap Pitana.
Sepanjang tahun 2018, ada 109 festival, upacara ataupun parade pariwisata di berbagai daerah di Indonesia. Pitana bilang hampir seluruh wisatawan mancanegara tertarik melihat festival di berbagai destinasi wisata.
Sayang dia tidak bisa menyebut posisi negara tertinggi yang kerap berkunjung ke festival di Indonesia. "Kalau kunjungan wisatawan banyak dari Asia Tenggara, Eropa dan Amerika, untuk posisi saya belum bisa bilang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
