"Saat ini satu gerai Kokali kalau sedang maksimal, targetnya bisa mengolah 10 kilogram biji kopi per hari. Sebulan bisa sekitar 300 kilo," ujarnya.
Untuk menjaga pasokan bahan baku, Kokali bekerjasama dengan sejumlah petani dari daerah Sumatera dan Jawa Barat. Albert mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus menjalin kerjasama langsung dengan petani kopi asal Pacet dan Puntang, Jawa Barat.
Kokali menawarkan 15 jenis menu yang terdiri dari minuman kopi dan non-kopi. Direktur Pengembangan Produk Kokali, Elsheca Herrera mengatakan jika Kokali menggunakan houseblend yang diracik sendiri, campuran antara robusta dan arabica. Butuh waktu sekitar 4 - 6 bulan untuk riset produk dan pasar, sebelum menentukan menu-menu Kokali.
Baca Juga: Mobil mewah Raffi Ahmad di twitter terpantau Pajak
"Kokali muncul dengan menawarkan produk yang beda dibanding kedai kopi lain. Salah satu yang jadi ciri khas kami adalah es telepon, kombinasi antara klepon khas Indonesia. Dan ada pablo eskoba, campuran antara kopi dan boba," terang Elsheca.
Aneka menu Kokali dibanderol terjangkau, yakni mulai Rp 15.000 - Rp 32.000. Ada beberapa menu unggulan khas Kokali, yakni es telepon, pablo eskoba, es telegram (racikan earl grey tea dan susu), es yakuza (yakult dan susu), serta es keren (racikan kopi, susu, gula aren, dan duren).
"Dalam waktu dekat, Kokali juga akan bekerjasama dengan ojek online untuk layanan pesan antar untuk bisa menjangkau lebih banyak konsumen," tandas Albert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News