Gerakan CerdasBerdonasi, Ajak Publik Lebih Teliti Sebelum Berdonasi

Minggu, 09 Januari 2022 | 15:19 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Gerakan CerdasBerdonasi, Ajak Publik Lebih Teliti Sebelum Berdonasi


PROGRAM SOSIAL - JAKARTA. Gotong royong, tolong-menolong, atau saling membantu satu sama lain sudah menjadi ciri khas masyarakat kita sejak lama. Jika ada kesulitan, selalu ada yang tergerak untuk menolong. Kalau ada yang butuh bantuan, pasti ada yang menawarkan uluran tangan.

Tingginya jiwa sosial orang Indonesia bahkan sudah diakui dunia. Laporan World Giving Index 2021 yang dirilis Charities Aid Foundation (CAF) menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia dengan skor 69%. Laporan itu juga menyimpulkan sebanyak 8 dari 10 orang Indonesia adalah dermawan.

Charities Aid Foundation (CAF) merupakan yayasan yang bergerak di bidang amal dengan jangkauan global dan telah teregistrasi di Inggris. Dalam laporan World Giving Index sebelumnya yang dirilis yayasan itu pada 2018, Indonesia juga berada di posisi teratas sebagai negara paling dermawan dengan skor 59%. Secara umum, ada tiga aspek yang menjadi penilaian dalam World Giving Index, yakni membantu orang tak dikenal, memberi donasi atau beramal, dan menjadi sukarelawan.

Fakta itu tentu membuat kita bangga menjadi orang Indonesia. Tapi di sisi lain, fakta itu juga memunculkan kekhawatiran. Sebab tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan jiwa sosial kita demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Walhasil, bantuan masyarakat tak sampai ke mereka yang benar-benar membutuhkan. 

Baca Juga: Mensos Risma hingga Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Berpotensi Maju Pilkada DKI

Sudah banyak contoh kasus yang pernah terjadi, misalnya penyelewengan dana sumbangan masyarakat atau penipuan berkedok penggalangan donasi. Bahkan ada dana sumbangan yang dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum.

Atas dasar itu, dua peneliti sekaligus praktisi ilmu sosial yang sama-sama alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Garnadi Walanda Dharmaputra dan Prihandoko, menggagas sebuah gerakan yang diberi nama #CerdasBerdonasi. 

Mengusung slogan "Ayo teliti. Awas manipulasi.", #CerdasBerdonasi bertujuan untuk mengajak publik supaya lebih teliti dan hati-hati sebelum berdonasi atau memberi sumbangan ke mana pun. "Ini sebuah gerakan bersama agar kita saling mengingatkan," kata Garnadi dalam keteranagannya, Minggu (9/1). 

Garnadi menjelaskan, #CerdasBerdonasi bergerak di berbagai kanal media sosial, yakni Instagram (@cerdasberdonasi), TikTok (@cerdasberdonasi), Twitter (@cerdasberdonasi), dan Facebook Fanpage (Cerdas Berdonasi). 

Baca Juga: Kemenhub: Pembangunan Jalur Ganda KA Solo Balapan-Kalioso Rampung di Akhir Tahun 2023

Lewat kanal-kanal tersebut, kata Garnadi, #CerdasBerdonasi mencoba untuk mengingatkan sekaligus mengedukasi publik lewat konten-konten berisi berbagai informasi dan tips mengenai berdonasi yang aman dan tepat sasaran, termasuk soal aturan hukum pengumpulan sumbangan atau donasi.

"Kami berupaya untuk terus menyampaikan bahwa teliti serta cek dan ricek sebelum menyumbang merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan calon donatur," ujar Garnadi.

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru