Perjalanan Greysia Polii
Wanita kelahiran Jakarta pada 11 Agustus 1987 ternyata merupakan anak dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi.
Greysia yang akrab disapa Greys itu tinggal di Jakarta hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia dua tahun. Greys kemudian pindah ke Manado dan menghabiskan masa kecilnya di sana.
Di Manado Grey ternyata mulai tertarik untuk bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari sang kakak, Deyana Lomban, yang juga mantan atlet ganda putri bulu tangkis Indonesia.
Bakat bulu tangkis Greysia mulai terlihat ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, Greys beserta dan ibunya pindah ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik. Greysia pun bergabung dengan klub bulu tangkis PB Jaya Raya Jakarta.
Seiring dengan bakatnya yang terus berkembang, Greys akhirnya bergabung dengan tim nasional Indonesia pada 2003 sebagai pemain ganda putri, dan memulai debutnya bersama Jo Novita di Piala Uber 2004.
Kemudian pada 2008, karena usia Jo yang tak lagi muda, Greys berganti pasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Namun, pasangan tersebut belum menunjukkan prestasi.
Baca Juga: Kontak Greysia-Apriyani, Jokowi ungkap deg-degkan saat saksikan peraihan medali emas
Greys pun lagi-lagi berganti pasangan dengan Meiliana Jauhari, dan lewat berbagai gelar juara, mereka masuk dalam peringkat 10 besar dunia.
Karena menunjukkan prestasi yang gemilang, Greys pun lantas dipercaya sebagai wakil Indonesia dalam perhelatan Olimpiade London 2012 dan bergabung di grup C bersama Korea Selatan, Australia dan Afrika Selatan.
Selanjutnya, pada Mei 2013, Greys kembali dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Berbeda dengan percobaan pertama, kali ini mereka tampil lebih baik dan mencatat sejumlah prestasi.
Pasangan itu bahkan meraih medali emas di nomor ganda putri perorangan dalam ajang Asian Games 2014 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.
Greysia/Nitya pun mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka pun keluar sebagai juara grup C setelah meraih kemenangan penuh atas tim Malaysia, Inggris dan Hong Kong.
Namun sayang, mereka kemudian dijegal pasangan China Tang Yuanting/Yu Yang pada laga perempat final. Mereka terpaksa pulang dengan tangan hampa.