-
Melebih-lebihkan kemampuan
Orangtua yang narsistik cenderung menonjolkan betapa spesial mereka. Ada beragam cara orangtua menunjukkan keunggulan mereka.
Cara orangtua menonjolkan kelebihan bisa dari kemampuan, pencapaian, hingga fisik.
Mereka menjadikan anak sebagai "aset" yang bisa ditonjolkan pada orang lain. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi hasrat ingin diperhatikan orang lain.
-
Manipulatif
Anak tidak memiliki kontrol penuh atas keinginannya sendiri. Orangtua selalu memegang kontrol atas kehidupan anak hingga ranah pribadi.
Orangtua cenderung meminta timbal balik atas apa yang diberikan pada anak. Mereka menggunakan kasih sayang sebagai ancaman dan hukuman.
Baca Juga: 5 Fakta sistem pendidikan Finlandia yang terkenal terbaik di dunia
-
Posesif dan cemburuan
Orangtua narsistik berharap anak tumbuh dengan rasa bergantung pada mereka. Jika anak mulai dewasa dan mandiri, mereka akan merasa cemburu.
Orangtua seakan tidak ingin kontrol pada anak lepas bahkan saat mereka dewasa. Sikap ini tentu membawa dampak negatif pada anak.
Anak bisa menjadi pribadi yang tidak mandiri. Hal ini bisa mempersulit anak saat sudah bekerja atau berumah tangga.
Selanjutnya: Orangtua, 4 dampak negatif ini bisa timbul jika sering memarahi anak di depan umum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News