SAINS - Hujan meteor Perseid yang berlangsung sejak 17 Juli hingga 24 Agustus nanti bakal memasuki puncaknya. Pemburu citra meteor bisa melihat hujan meteor setidaknya 60-70 meteor per jam.
Pada Agustus, hujan meteor Perseid akan melewati fase kuartal terakhir, tepat saat mencapai puncaknya. Sayang, cahaya bulan bakal mempersulit pandangan bola-bola api yang melintas di langit malam.
Hujan metoer Perseid merupakan fenomena yang tepat terjadi tahun lalu. Di tahun ini, hujan meteor Perseid akan terlihat jauh lebih terang.
Mengutip NJ.com, hujan meteor Perseid kali ini lebih baik dari sebelumnya jika Anda ingin menangkap citranya. Hanya, fase bulan yang mendekati purnama menyebabkan objek langit akan lebih mudah ditangkap gambarnya jika menemukan lokasi yang gelap.
Baca Juga: Berkat dua gadis 14 tahun asal India ini, asteroid yang menuju Bumi ketahuan
Para ahli dari Earthsky.org mengatakan, pemandangan puncak hujan meteor Perseid akan terjadi Selasa (11/8) besok dan mungkin masih bertahan hingga Rabu (12/8). Tapi, dengan catatan, langit dalam kondisi cerah dan jauh dari polusi cahaya.
Menurut Lembaga Antariksa dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam unggahan di akun Instagram, hujan meteor Perseid dinamai berdasarkan titik radian atau asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi Perseus.
Hujan meteor Perseid terbentuk dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Turtle dan dapat disaksikan mulai tengah malam hingga fajar bahari alias 24 menit sebelum matahari terbit. Lebih tepatnya, ketika titik radian berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian 25,3 derajat.
Intensitas maksimum hujan meteor Perseid mencapai 60-70 meteor tiap jam, dengan laju mencapai 212.400 km per jam.
Apakah Anda sudah siap berburu foto hujan meteor Perseid? Pastikan Anda memiliki peralatan yang memadai serta menuju lokasi yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News