​Ingin bertani organik? Pelajari prinsip pertanian organik berikut ini

Kamis, 04 November 2021 | 11:39 WIB
​Ingin bertani organik? Pelajari prinsip pertanian organik berikut ini
ILUSTRASI. Ilustrasi pertanian organik. Foto/Dok. Gasol Pertanian Organik

Reporter: Virdita Rizki Ratriani | Editor: Virdita Ratriani

3. Pola tanam

Kemudian, prinsip pertanian organik adalah pola tanam hendaknya berpijak pada prinsip-prinsip konservasi tanah dan air, berwawasan lingkungan menuju pertanian berkelanjutan. 

4. Pemupukan dan zat pengatur tumbuh

Bahan organik sebagai pupuk adalah sebagai berikut :

  • Berasal dari kebun atau luar kebun yang diusahakan secara organik
  • Kotoran ternak, kompos sisa tanaman, pupuk hijau, jerami, mulsa lain, urin ternak, sampak kota (kompos) dan lain-lain bahan organik asalkan tidak tercemar bahan kimia sintetik atau zat-zat beracun.
  • Pupuk buatan (mineral)
  • Urea, ZA, SP36/TSP dan KCl, tidak boleh digunakan
  • K2SO4 (Kalium Sulfat) boleh digunakan maksimal 40 kg/ha; kapur, kieserite, dolomite, fosfat batuan boleh digunakan
  • Semua zat pengatur tumbuh tidak boleh digunakan

5. Pengelolaan organisme pengganggu

Semua pestisida buatan (kimia) tidak boleh digunakan, kecuali yang diizinkan dan terdaftar pada IFOAM
Pestisida hayati diperbolehkan

Nah, itulah sejumlah prinsip pertanian organik yang bisa diterapkan jika ingin mencoba bertani secara organik. 

Selanjutnya: Serangan Hama Ulat pada Tanaman Sayuran dan Cara Mengatasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Close [X]