3. Pola tanam
Kemudian, prinsip pertanian organik adalah pola tanam hendaknya berpijak pada prinsip-prinsip konservasi tanah dan air, berwawasan lingkungan menuju pertanian berkelanjutan.
4. Pemupukan dan zat pengatur tumbuh
Bahan organik sebagai pupuk adalah sebagai berikut :
- Berasal dari kebun atau luar kebun yang diusahakan secara organik
- Kotoran ternak, kompos sisa tanaman, pupuk hijau, jerami, mulsa lain, urin ternak, sampak kota (kompos) dan lain-lain bahan organik asalkan tidak tercemar bahan kimia sintetik atau zat-zat beracun.
- Pupuk buatan (mineral)
- Urea, ZA, SP36/TSP dan KCl, tidak boleh digunakan
- K2SO4 (Kalium Sulfat) boleh digunakan maksimal 40 kg/ha; kapur, kieserite, dolomite, fosfat batuan boleh digunakan
- Semua zat pengatur tumbuh tidak boleh digunakan
5. Pengelolaan organisme pengganggu
Semua pestisida buatan (kimia) tidak boleh digunakan, kecuali yang diizinkan dan terdaftar pada IFOAM
Pestisida hayati diperbolehkan
Nah, itulah sejumlah prinsip pertanian organik yang bisa diterapkan jika ingin mencoba bertani secara organik.
Selanjutnya: Serangan Hama Ulat pada Tanaman Sayuran dan Cara Mengatasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Virdita Ratriani