Ingin sukses saat psikotes? 5 soal psikotes ini sering muncul di rekrutmen kerja

Jumat, 07 Agustus 2020 | 16:06 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Ingin sukses saat psikotes? 5 soal psikotes ini sering muncul di rekrutmen kerja


MENCARI KERJA - JAKARTA. Dalam proses rekrutmen kerja, kandidat biasanya akan mengikuti sesi psikotes. Mereka harus mengerjakan soal psikotes kerja tertentu. Bagi kandidat pemula, biasanya mereka belum mengetahui soal psikotes yang biasa diberikan perusahaan.

Beberapa perusahaan menggunakan satu atau dua soal psikotes kerja. Mereka menggunakan soal psikotes ini untuk melihat kepribadian kandidat. Tetapi tidak sedikit perusahaan atau instansi yang menggunakan lebih dari tiga jenis soal psikotes.

Baca Juga: Lowongan kerja Agustus 2020 PT Konimex untuk semua jenjang pendidikan

Berikut adalah soal psikotes menurut Glints, yang sering dipakai bagian personalia saat proses rekrutmen kerja. 

Soal psikotes logika aritmatika

Soal psikotes logika aritmatika

Logika aritmatika biasa digunakan sebagai soal psikotes kerja. Dalam sesi psikotes ini, peserta akan diberikan beberapa soal aritmatika dan penalaran. Soal tersebut berupa bentuk angka maupun gambar. Jenis psikotes ini bertujuan untuk melihat kemampuan calon karyawan dalam memahami dan menganalisis pola tertentu.

Soal psikotes analogi verbal

Soal psikotes analogi verbal

Selain logika aritmatika, soal psikotes kerja jenis analogi verbal juga sering ada di rekrutmen kerja. Peserta diharuskan menjawab soal psikotes tentang analogi kata, sinonim maupun antonim. Soal psikotes ini berisi 40 soal dan berfungsi untuk melihat kemampuan peserta dalam memahami sebab-akibat suatu persoalan.

Soal psikotes Wartegg

Soal psikotes Wartegg

Soal psikotes selanjutnya, tes Wartegg. Soal psikotes ini bertujuan untuk melihat kepribadian peserta saat mengambil keputusan, serta melihat karakter kandidat tersebut.

Dalam psikotes Wartegg, peserta rekrutmen akan diberikan selembar kertas yang berisikan 8 kotak berbeda. Masing-masing kotak terdapat satu atau dua buah pola yang harus dilanjutkan oleh peserta. 

Baca Juga: Lowongan kerja 2020 BUMN perbankan, Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Pola-pola tersebut berbeda di tiap kotaknya, yaitu titik, garis lurus berjejer, garis tegak lurus, lengkungan garis, pola dua garis tidak beraturan, titik yang berjajar, kotak hitam kecil, serta lengkungan besar. Peserta diharuskan melengkapi pola dalam soal psikotes tersebut dengan membentuk suatu gambar.

Peserta kemudian akan peserta diminta memberi urutan gambar yang dibuat pertama kali, gambar yang paling disukai dan nama untuk tiap-tiap gambar.   

Soal Psikotes EPPS 

Soal psikotes EPPS

Untuk mengetahui kepribadian kandidat peserta, perusahaan biasa menggunakan soal psikotes kerja berupa EPPS atau Edward Personal Preference Schedule. Akan ada sekitar 225 soal dengan dua pilihan jawaban yang berbeda.

Jawaban tersebut tidak ada yang salah, dan peserta diharuskan memilih jawaban yang paling sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing. Jadi sebaiknya Anda menjawab sola psikotes ini secara utuh.

Soal psikotes Kraepelin atau tes Pauli

Soal psikotes Kraepelin

Di beberapa rekrutmen kerja, pihak personalia biasanya memberikan psikotes Kraepelin. Soal psikotes ini untuk melihat ketahanan dan fokus peserta dalam menghadapi tekanan. Soal psikotes kerja ini juga untuk melihat tingkat konsistensi, ketelitian, kecepatan, dan juga penyesuaian diri para peserta. 

Saat tes berlangsung, peserta akan diberikan kertas sebesar koran. Kertas ini berisikan deretan angka yang harus dikerjakan peserta. Karena ukuran kertas tes sebesar koran, soal psikotes kerja ini sering disebut juga tes koran. 

Biasanya peserta akan menjumlahkan angka-angka tersebut mulai dari bawah ke atas, dan dari kiri ke kanan dalam waktu tertentu. Karena waktu yang terbatas dan pengerjaan yang cukup cepat, peserta dituntut untuk berkonsentrasi saat mengerjakan soal psikotes kerja ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 4 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru