Ingin Tetap Berpuasa Saat Kehamilan? Simak Penjelasan Penting dari Dokter Ini

Jumat, 24 Maret 2023 | 17:05 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Ingin Tetap Berpuasa Saat Kehamilan? Simak Penjelasan Penting dari Dokter Ini


IBADAN PUASA -  Ada beberapa kondisi pada saat seorang umat Muslim diperbolehkan untuk tidak berpuasa saat Ramadan. Perempuan yang sedang menstruasi merupakan salah satu kondisi yang membuat dia tidak diwajibkan berpuasa.

Lalu, apakah perempuan yang sedang hamil tetap bisa berpuasa selama Ramadan?

Dokter Amir Fahad, mengatakan bahwa ibu hamil memang diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun bukan berarti dilarang untuk berpuasa. 

“Ibu hamil bukan berarti tidak boleh berpuasa tapi memberi keringanan jika dirasa saat berpuasa akan memberatkan kehamilan yang akan berdampak pada janin,” katanya, dikutip dari situs Universitas Airlangga (Unair).

Baca Juga: Pemudik Diprediksi Naik, Peluang Multifinance Cairkan Kredit Mobil Terbuka Lebar

Alumnus Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran (FK) Unair tersebut memaparkan bahwa berpuasa pada dasarnya hanya memindahkan jam makan. 
Biasanya jika tidak berpuasa pola makan akan terbagi menjadi makan pagi, siang, dan malam.

“Pada dasarnya puasanya hanya memindahkan jam makan, basicly semua orang boleh berpuasa. Porsi makan tetap, jumlah tetap, hanya jam saja yang digeser,” paparnya.

Ibu hamil wajib penuhi nutrisi saat puasa

Dokter Amir menerangkan bahwa ibu hamil tetap diperbolehkan berpuasa asalkan kebutuhan nutrisi dan asupan yang masuk ke dalam tubuh tercukupi dengan baik.

Seperti yang diketahui bahwa ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

“Kalau misal supply and demand jumlahnya tercukupi tidak ada masalah ibu hamil berpuasa,” terang praktisi RS Ubaya dan RS Hermina tersebut.

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah saat ibu hamil memiliki penyakit penyerta seperti diabetes kehamilan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan lainnya. 

“Asalkan ibu hamil bebas dari penyakit penyerta silakan boleh berpuasa,” ucap dr Amir.

Risiko dehidrasi dapat terjadi kepada orang yang berpuasa, termasuk ibu hamil. Normalnya, kita membutuhkan asupan cairan sebanyak 2 liter dalam kurun waktu dalam 24 jam.

Jika dikonversi dalam takaran gelas menjadi delapan gelas setiap hari.

“Kalau puasa bisa saja dehidrasi jadi saat berpuasa asupan cairan harus tetap terpenuhi. Dua liter tidak harus habis dalam sekali minum, bisa diatur saat berbuka, setelah tarawih, mau tidur, dan saat sahur,” jelasnya.

Meski demikian, ada tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Tanda tersebut seperti rasa haus yang berlebihan dan produksi urine yang berkurang dengan ditandai perubahan warna menjadi lebih pekat.

Baca Juga: Siap-Siap, Ini Jam Buka Puasa Hari 1 Ramadhan Jakarta

“Kalau terjadi gejala seperti ini boleh puasa dibatalkan karena khawatir dehidrasi. Apalagi kalau ditambah gejala pusing berlebih dan pandangan berkunang-kunang seperti mau pingsan maka puasanya tidak boleh dipaksakan,” ungkapnya.

Menu sahur dan berbuka ibu hamil

Mengenai aktivitas fisik dan olahraga, tidak ada pantangan bagi ibu hamil yang berpuasa. Hanya saja, disarankan untuk mengurangi tempo olahraga.

“Boleh ikut senam hamil, yoga, asal mendapat pengawasan dokter kandungan atau pelatih yang tersertifikasi dengan baik. Bisa juga jalan-jalan pagi bersama suami. Bukan hanya sehat tapi juga meningkatkan bonding dengan suami,” tutur dr Amir.

Menurut dr Amir tidak ada makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil saat sahur atau berbuka. Ia menegaskan yang terpenting adalah antara kebutuhan dan asupan nutrisi dapat dipenuhi dengan baik.

“Karbo berlebihan saat berbuka puasa tidak disarankan, cukup berbuka dengan camilan yang manis semisal kurma dan kue-kue kecil. Beri jeda salat magrib, baru kemudian makan malam tentu dengan porsi yang tidak banyak,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru