SEJARAH - Jisoo BLACKPINK terbang ke Paris untuk menghadiri Paris Fashion Week sebagai tamu spesial dari rumah mode ternama Dior. Pemilik nama asli Kim Jisoo itu memang didapuk menjadi global ambassador Dior Fashion dan Dior Beauty.
Dikutip dari Kompas TV (3/10/2021), dalam satu kesempatan, Jisoo bertemu dengan Chairman dan CEO Dior Pietro Beccari. Petinggi Dior ini melontarkan lelucon yang disambut dengan senyuman Jisoo BLACKPINK.
Dalam video yang dibagikan Elle Taiwan pada Rabu (29/9/2021) pekan lalu, CEO Dior menghampiri staf Jisoo BLACKPINK dan mengatakan, bila pihak agensi memecat Jisoo, maka ia akan merekrut member BLACKPINK itu.
”Bila YG Entertainment memecatnya, hubungi saya, saya akan merekrutnya,” kata bos Dior.
Lantas, seperti apa sejarah brand Dior?
Baca Juga: Kering, Perusahaan Barang Mewah Akan Berhenti Menggunakan Bulu Binatang
Sejarah brand Dior
Dior adalah sebuah merek atau brand yang terkenal secara internasional sejak tahun 1946. Dirangkum dari laman Bagista, Dior didirikan oleh Christian Dior pada Desember 1946 di 30 Avenue Montaigne di Paris.
Sejarah brand Dior dimulai saat koleksi pertama Dior diluncurkan pada 12 Februari untuk koleksi musim semi dan musim panas 1947 di kantor pusat perusahaan.
Sukses secara instan, Pemimpin Redaksi Harper's Bazaar, Carmel Snow sangat percaya pada bakat Christian Dior.
Karya Dior dianggap memiliki desain yang revolusioner di tahun 40-an. Dior memperkenalkan busana perempuan yang membentuk siluet pinggul pengguna, pinggang yang lebih ketat, dan payudara yang menonjol.
Pada waktu itu, Christian Dior ingin gaunnya dapat membentuk lekuk tubuh perempuan yang menonjolkan pinggang, volume pinggul, dan payudara. Hal ini membuat Dior terus berkembang hingga pada 1950-an rumah modenya menjadi sebuah kerajaan mode yang disegani.
Baca Juga: Menawan! Berikut Selebriti dengan Busana Terbaik Pada Met Gala 2021
Gaun rancangan Dior pun mulai banyak digunakan oleh selebriti termasuk Marlene Dietrich, Ava Gardner dan anggota keluarga kerajaan Inggris.
Sayangnya, Christian Dior meninggal akibat serangan jantung pada 24 Oktober 1957. Sejak itu, Yves Saint Laurent yang berusia 21 tahun mengambil alih kepemimpinan dari rumah mode yang terkenal itu.
Saint Laurent menjaga warisan Christian Dior tetap hidup dengan menggunakan kain yang sama, menjaga proporsi dan siluet yang relatif sama. Namun, koleksi Saint Laurent menampilkan potongan yang lebih lembut, lebih ringan, dan lebih mudah dipakai.
Desain Saint Laurent menjadi lebih berani hingga tahun 1960 ketika koleksi bohemiannya dikritik keras. Saint Laurent dipanggil untuk bergabung dengan tentara Prancis, sehingga memaksanya untuk meninggalkan Dior.
Baca Juga: Suka Fesyen? Yuk Intip Channel Youtube Ini Untuk Dapatkan Inspirasi
Setelah kepergian Yves Saint Laurent, posisinya pun digantikan oleh Marc Bohan pada akhir 1960-an dengan menampilkan gaya yang lebih konservatif.
Selanjutnya, sejarah brand Dior berlanjut yakni pada 1967, asisten Bohan, Philippe Guibourgé meluncurkan koleksi pakaian "ready to wear" Perancis pertama yang disebut "Miss Dior."
Seiring berkembangnya Dior, pada 1990 butik Dior dibuka di distrik perbelanjaan kelas atas New York City, Los Angeles, dan Tokyo.
Tahun itu, pendapatan Dior adalah US$ 129,3 juta dengan laba bersih US$ 22 juta. Pada tahun 1995, pendapatan Dior meningkat menjadi US$ 177 juta dengan pendapatan bersih sebesar US$ 26,9 juta.
Baca Juga: Jeff Bezos bukan lagi orang terkaya dunia, ini penggantinya
Tas Lady Dior
Pada 1995, istri mantan Presiden Prancis Jacques Chirac, Bernadette Chirac, menghubungi rumah mode Dior bahwa dia ingin memberi Putri Diana sebuah tas tangan unik saat berkunjung ke Paris.
Lantas, terciptalah sebuah tas hitam yang secara tidak resmi diberi nama Chouchou. Tas itu dipakai oleh Putri Diana saat berkunjung ke panti asuhan di Birmingham.
Dia difoto menggunakan tas tersebut sambil menggendong seorang anak di lengannya. Beberapa minggu kemudian, Putri Diana kembali difoto dengan tas tersebut saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Argentina.
Oleh Dior, tas itu akhirnya diberi nama Lady Dior pada 1996 dengan seizin Putri Diana. Selanjutnya, sebanyak 200.000 tas Lady Dior pun berhasil terjual dalam dua tahun dan mengerek omzet penjualan barang-barang Dior yang terbuat dari kulit.
Selama bertahun-tahun, beberapa selebriti telah menjadi wajah Lady Dior termasuk Carla Bruni, Diana Kruger, Monica Bellucci, dan Marion Cotillard. Hingga hari ini, Lady Dior tetap menjadi bagian ikonik untuk merek tersebut.
Itulah sejarah brand Dior yang menjadikan Jisoo BLACKPINK sebagai duta global mereknya.
Selanjutnya: Tips investasi Bernard Arnault sehingga jadi orang terkaya dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News