Ketiga, jiwa kepemimpinan di mana menjadi pelopor, memberi inspirasi dari diri sendiri lalu kelompoknya. Terakhir adalah empati yakni memahami kebutuhan orang lain agar menciptakan solusi bagi lingkungannya.
Gizi
Selain stimulasi, bentuk dukungan yang bisa diberikan oleh orangtua adalah dengan menyediakan asupan gizi dimulai sejak awal tahapan kehidupan.
Menurut pakar neurologi anak dr Attila Dewanti Sp.A(K), peran gizi sangatlah penting untuk mendukung kemampuan belajar progresif anak-anak generasi alpha.
Baca Juga: Teuku Dharul Bawadi, dari sopir menjadi produsen kopi ternama
“Saat anak-anak memperoleh pengalaman baru dari proses belajar, terjadi pembentukan sirkuit baru pada otak mereka, sehingga luas sirkuit yang semula terbatas akan menjadi lebih luas,” kata dokter Attila.
“Asupan gizi yang tepat berguna untuk membentuk dan mematangkan sel-sel otak, sementara stimulasi yang cukup dapat membentuk dan memperkaya jaringan koneksi antar sel.”
Dr. Atilla menambahkan, orangtua perlu memperhatikan asupan makanan anak dengan kandungan asam lemak esensial seperti asam linoleat dan asam linolenat yang berguna untuk pembentukan membran sel otak dan tidak dapat dibentuk oleh tubuh secara alami.
Baca Juga: Chrisye: Semangat bermusik saya tak akan pernah mati
”Selain itu, anak juga memerlukan kolin yang merupakan komponen penting untuk fungsi sinaps otak serta zat besi yang bisa mengoptimalkan metabolisme sel otak,” katanya. (Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Membesarkan Anak Generasi Alpha",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News