Investasi Properti dengan Kemudahan Akses KRL Dinilai Semakin Menjanjikan

Minggu, 20 Maret 2022 | 19:55 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Investasi Properti dengan Kemudahan Akses KRL Dinilai Semakin Menjanjikan

ILUSTRASI. Target Pengunjung Pameran Properti: Pengunjung Pameran Indonesia Property Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/2).KONTAN/Baihaki/8/2/2019


INDUSTRI PROPERTI - JAKARTA. Daerah penyangga kerap menjadi pilihan bagi konsumen yang lebih menyukai rumah tapak. Selain harga properti yang lebih terjangkau, daerah penyangga juga lebih nyaman dihuni karena faktor lingkungan yang masih hijau dan asri.

Namun kendala utama yang sering dihadapi kaum urban yang memiliki rumah di daerah penyangga namun bekerja di pusat kota, adalah minimnya sarana transportasi umum yang memadai. Karyawan perkantoran tentu ingin menikmati layanan transportasi yang bisa dinaiki tepat waktu tanpa harus takut bermacet-macetan sampai akhirnya terlambat masuk setiap hari.

Kereta Rel Listrik (KRL) dalam beberapa tahun terakhir mampu menjawab kebutuhan transportasi umum kaum urban yang semakin aman, nyaman, dan tepat waktu tersebut. Oleh karena itu, tidak heran jika hunian di daerah-daerah penyangga yang dilalui oleh KRL menjadi incaran masyarakat.

Salah satu daerah penyangga ibu kota yang populer adalah Kota Baru Maja yang berada di Barat Jakarta. Kota Baru Maja merupakan salah satu dari 10 kota baru yang ditetapkan pengembangannya oleh pemerintah. 

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Sosok Toleran karena Kerap Membantu Gereja

Kebijakan pengembangan 10 kota baru tersebut, tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 - 2019 dan terus dilanjutkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020, berupa RPJMN 2020 - 2024.

Maja banyak dipilih sebagai tempat tinggal karena memiliki akses stasiun KRL yang terhubung dengan moda transportasi dan sarana infrastruktur lain. Kehadiran stasiun Maja memberi kemudahan pada warga yang tinggal di Maja dan rutin beraktivitas ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan juga Bekasi. 

Stasiun Maja juga sudah berkembang dengan desain modern dan menawarkan beragam fasilitas yang nyaman bagi penumpang KRL.

Ditambah lagi, meski harus bolak-balik Maja – Jakarta – Maja setiap hari, namun biaya transportasinya relatif lebih murah dibandingkan warga Jakarta yang juga bekerja di ibu kota. Saat menggunakan KRL, ongkos dari Maja ke Jakarta hanya Rp 7 ribu, atau jadi Rp 14 ribu untuk perjalanan pulang-pergi. 

Selain itu, estimasi waktu yang dibutuhkan untuk sekali perjalanan hanya 86 menit tanpa merasakan macet sedikitpun. Jika masuk jam kantor adalah pukul 08.00 WIB, maka warga harus tiba di stasiun paling lambat pukul 06.30 WIB. Berbekal infrastruktur penunjang yang memadai tersebut, Maja sebagai salah satu daerah yang paling diminati pencari rumah selain Bekasi, Serpong, Sentul, dan Bogor.

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi UMKM di Banyuwangi

Apalagi, dengan banyaknya orang kantor yang masih mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah, Maja tentu menjadi salah satu lokasi hunian yang menguntungkan. Sebagai kawasan yang masih bertumbuh, kawasan ini bisa menjadi pilihan milenial yang mau bekerja dari rumah dan tinggal di kawasan yang belum begitu ramai. 

Salah satu pengembangan Kawasan hunian yang paling besar, terlengkap dan terintegrasi di Maja, adalah Citra Maja Raya dari Ciputra Group. Citra Maja Raya dikembangkan sebagai sebuah Kota Baru Terpadu dengan konsep Transit Oriented Development, karena hanya berjarak 500 meter dari stasiun KRL Maja. 

“Kami terus mengembangkan infrastruktur Citra Maja Raya agar menjadi kota mandiri, salah satunya dengan mengedepankan aksesibilitas mudah bagi para penghuni untuk menuju Ibukota Jakarta atau sebaliknya,” ujar Yance Onggo, Direktur Marketing Ciputra Residence dalam keterangannya, Minggu (20/3).

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru