Jadi klub dengan nilai pasar terbesar di Liga 1, ini strategi bisnis Persib Bandung

Jumat, 27 Agustus 2021 | 18:56 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Jadi klub dengan nilai pasar terbesar di Liga 1, ini strategi bisnis Persib Bandung

ILUSTRASI. Persib Bandung jadi klub dengan nilai pasar terbesar di Liga 1


SEPAK BOLA - JAKARTA. Liga utama sepak bola Indonesia kembali bergulir. Gelaran BRI Liga 1 musim 2021/2022 yang dimulai hari ini (27/8), diharapkan jadi pelepas dahaga setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.

Pada pertandingan kasta teratas sepak bola Indonesia ini, sejumlah juga berlomba untuk jadi yang terbaik. Untuk itu, kucuran dana digelontorkan guna membentuk skuad terkuat. 

Berdasarkan data transfermarkt.com, nilai pasar (market value) para pemain yang berkompetisi di Liga 1 musim 2021/2022 mencapai Rp 1,05 triliun per 15 Agustus 2021. 

Dari jumlah itu, Persib Bandung menjadi klub teratas yang memiliki nilai pasar sebesar Rp 86,47 miliar. Posisi berikutnya diisi Juara Liga 1 2019, Bali United yang memiliki total nilai pasar mencapai Rp 83,43 miliar. 

Disusul, Borneo FC Samarinda dengan nilai pasar Rp 75,18 miliar. Urutan keempat dan kelima ada Bhayangkara FC dengan nilai pasar Rp 74,74 miliar dan Persebaya Surabaya yang memiliki market value Rp 66,92 miliar.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia segera bergulir, ini klub dengan nilai pasar skuad termahal

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, sebenarnya nilai pasar tersebut akan sangat bergantung dari komposisi pemain, apakah ada yang berlabel pemain timnas atau pemain asing. Secara valuasi klub, kontrak pemain yang tinggi ditambah dengan basis pendukung yang besar akan menambah skala bisnis klub tersebut.

"Skala bisnis klub sepak bola Indonesia termasuk yang masih berkembang. Perputaran uang di sepak bola tinggi meski pengelolaannya bisa jadi masih kontraproduktif dengan kondisi sepakbola nasional. Makannya sponsor-sponsor terus berganti," jelas dia, Jumat (27/8).

Adapun dari sisi strategi untuk menjaga kinerja tim, Persib Bandung menjadi salah satu klub yang sangat giat menggaet sponsor. Pada Kamis (26/8), tim berjuluk Maung Bandung ini mengumumkan kembali melakukan kerjasama dengan sejumlah mitra komersial.

Skuad Pangeran Biru akan didukung oleh Indofood, PermataBank Syariah, Intersport Soccer, Kopi ABC, Telkomsel, Mobil Pom Mikro, Halodoc, Indaco Warna Dunia, Panther Energy Drink, Didimax, dan Sportama selaku Official Kit Supplier.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono mengatakan, kehadiran berbagai brand yang berasal dari lintas sektor juga menunjukkan keterbukaan Persib untuk menjalin kerjasama dengan mitra-mitra dan organisasi yang memiliki kesamaan nilai, baik di sektor olahraga atau non-olahraga.

“Kami berterima kasih kepada para sponsor yang melanjutkan komitmen mereka untuk bersama-sama Persib pada musim ini. Semoga kolaborasi yang saling menguntungkan antara  Persib dan para mitra senantiasa membawa kemajuan demi terwujudnya industri sepakbola yang profesional di Indonesia,” kata Teddy dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (26/8).

Baca Juga: PSSI pastikan Liga 1 berjalan dengan perubahan sistem kompetisi dan prokes ketat

Kerjasama komersial antara Persib dan sejumlah mitra akan mencakup hak untuk penempatan logo masing-masing brand di jersey dan adboard Persib. Maung Bandung juga sangat membuka kesempatan untuk berbagai potensi kolaborasi dan inisiatif baru bersama para mitra ataupun sponsor.

Selain itu, Persib juga mendorong aktivasi di ranah digital. Hingga Agustus 2021, kanal media sosial Persib memiliki rata-rata 4,5 juta pengikut. Lihat saja, pada akun resmi Persib di Instagram sudah memiliki 4,7 juta pengikut, sedangkan di Twitter ada 3,5 juta follower. Bahkan, Facebook Persib memiliki 9,7 juta pengikut dan pada akun Youtube terdapat 1,13 juta pengikut. 

Persib juga getol mendorong penggunaan aplikasi mobile Persib yang akan berfungsi sebagai one stop entertainment platform bagi para bobotoh, pendukung setia Persib. 

Dengan kehadiran yang kuat dalam platform digital itu, Persib terus mendorong kerja sama strategis dengan brand mitra yang juga sedang mengeksplorasi aktivasi di ranah digital.

Tak hanya Persib, Bali United juga getol untuk menjajaki potensi bisnis dari digitalisasi. Apalagi Bali United merupakan klub sepakbola yang sudah melantai di bursa saham, melalui PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA).

Dalam paparan publik yang digelar Rabu (4/8) lalu, Direktur Utama Bali Bintang Sejahtera Yabes Tanuri mengungkapkan, BOLA tengah mengembangkan dan menjajaki revenue stream di bisnis sport and entertainment berbasis konten dan teknologi. 

Tiga segmen utama yang menjadi fokus bisnis BOLA adalah sports & e-sports, entertainment & content enabler, serta digital community incubator.

 

 

"Kami berinvestasi pada new economy business di bidang teknologi, hiburan dan olahraga untuk memperkuat ekosistem kami dalam mengakselerasi pertumbuhan," jelas Yabes

BOLA pun mengembangkan segmen bisnis digital marketing agency, live streaming service, dan Bali United Studio.

Di samping juga mengoptimalkan revenue stream dari segmen digital community incubator. Segmen komunitas digital ini mencakup pengembangan platform, konten, kekayaan intelektual, dan pembuatan produk original. 

Kendati begitu, Direktur BOLA Yohanes Ade Moniaga mengamini pandemi Covid-19 dan tidak bergulirnya Liga 1 pada tahun lalu berdampak terhadap kinerja keuangan BOLA. Oleh sebab itu, proyeksi kinerja perusahaan hingga tutup tahun ini akan sangat tergantung dari penyelenggaraan Liga 1. 

"Masalah proyeksi (kinerja keuangan) sangat tergantung dengan kelanjutan Liga di Indonesia. Kalau terus mundur, tentu proyeksinya akan berubah," ungkap Ade.

 

Selanjutnya: Mulai bergulir, Liga 1 diharapkan mampu menggerakkan kembali industri sepak bola

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru