EDUKASI - Pendidikan vokasi seperti Sekolah Menengah kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi jenjang Diploma, bertujuan untuk mempercepat lulusan yang memiliki keterampilan dan ahli dalam bidang-bidang tertentu.
Untuk mendukung kualitas lulusan pendidikan vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), membuka program Diploma Dua (D2) Jalur Cepat (fast track).
Program ini memungkinkan siswa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang telah lulus seleksi program D2 Jalur Cepat, untuk mengikuti pendidikan D2 di perguruan tinggi vokasi, baik itu negeri maupun swasta.
Bersumber dari situs Ditjen Diksi, melalui program ini mahasiswa dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi vokasi dalam waktu tiga semester atau 1,5 tahun dengan total beban kredit minimum sebesar 72 SKS.
Baca Juga: PPDB SMP Tahun 2022, Ini Jalur dan Syarat untuk Mendaftar Masing-Masing Jalur PPDB
Calon mahasiswa dapat menyetarakan sertifikasi kompetensi/keahlian yang dimiliki sejak duduk di bangku SMK sebagai kredit perkuliahan melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Selanjutnya, perkuliahan dilanjutkan di perguruan tinggi vokasi yang ditempuh selama satu semester dan program magang di dunia kerja atau industri selama 2 semester.
Salah satu SMK yang sudah menjalankan program ini adalah SMK PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur. Bersama dengan Politeknik Negeri Madiun dan PT. INKA, SMK PGRI 1 Mejayan membuka program D2 Jalur Cepat untuk program studi pengolahan logam.
Saat ini ada 24 siswa dari SMK PGRI 1 Mejayan yang telah menjadi mahasiswa program D2 Jalur Cepat dan sudah memasuki semester tiga.
Keuntungan mengikuti program SMK-D2 fast tract
Kepala SMK PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam Sampun menilai, ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan oleh para siswa SMK yang mengikuti program ini.
Beberapa keuntungan yang didapat siswa yang mengikuti program SMK-D2 Jalur Cepat di antaranya:
- Meningkatkan rasa percaya diri
Dengan program D2 Jalur Cepat maka anak SMK menjadi lebih percaya diri. Karena dengan program D-2 Jalur Cepat, maka SMK bukan akhir sekolah. Tetapi, mereka juga dapat melanjutkan hingga jenjang sarjana, bahkan pascasarjana terapan.
- Waktu singkat
Soal waktu menjadi keuntungan yang nyata bagi siswa SMK di program ini. Jika umumnya program ini ditempuh dua tahun maka dengan program D2 fast track ini, siswa SMK cukup menempuh pendidikan Diploma mereka selama 1,5 tahun saja.
Baca Juga: Ini Cara Top Up GoPay Lewat M-Banking BCA, BNI, Mandiri, BRI, dan BTN
- Lebih berkompeten
Karena 80 persen pembelajaran lebih ke praktik dan program ini mewajibkan magang di dunia kerja atau industri selama 2 semester, maka siswa menjadi lebih kompeten.
Soft skill siswa akan lebih terasah selama mengikuti kegiatan magang wajib di industri.
- Mudah mencari pekerjaan
Kualifikasi lulusan program D2 Jalur Cepat nantinya berada pada level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 4, yakni lulusan yang dapat menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu.
Dengan demikian, maka lulusan lebih mudah mencari pekerjaan dan lebih dihargai di industri, termasuk peluang gaji yang lebih tinggi dibanding lulusan SMK saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
