Maklum, bisnis Mayapada Healthcare saat ini sudah cukup besar yang menghidupi sekitar 2.000 karyawan. Dia tidak ingin, pepatah China yang mengatakan kekayaan tidak akan melewati tiga generasi, menimpa bisnis Mayapada.
Meski tidak mempercayai pepatah tersebut, Jonathan ingin perusahaan yang dipimpinnya dikelola secara profesional. "Banyak contoh perusahaan di luar negeri, bertahan hingga 100 tahun. Itu karena mereka dikelola secara profesional. Sehingga Mayapada bisa terus ada, dari generasi ke generasi," kata Jonathan.
Selain bisnis kesehatan, Jonathan menyebut dirinya membidangi bisnis properti perkantoran. Salah satu bisnis perkantorannya dijalankan melalui MYP Ltd perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Singapura atau Singapore Exchange (SGX).
Pada perusahaan beraset SGD 936,16 juta per 31 Maret 2019 tersebut, Jonathan memegang jabatan Executive Chairman sekaligus CEO. MYP memiliki dua aset utama, yakni MYP Centre dan ABI Plaza.
Jonathan saat ini juga tercatat sebagai pemegang saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO). Dia mendekap 33,99% saham MPRO. Namun di MPRO, penggemar klub sepakbola Juventus ini mengaku hanya sebagai pemegang saham saja, tidak terjun mengurusi bisnis perusahaan yang fokus di bidang development.
Dari semua aktivitas yang Jonathan kerjakan, dia mengaku bersyukur mendapat banyak wejangan dari orang tuanya. "Do good on your work and do good on your society," kenang Jonathan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News