Kampung adat Wae Rebo, salah satu surga di Bumi Flores

Kamis, 05 September 2019 | 22:55 WIB   Reporter: Yasmine Maghfira
Kampung adat Wae Rebo, salah satu surga di Bumi Flores

ILUSTRASI. Pemandangan Kampung Wae Rebo sore hari


JELAJAH EKONOMI PARIWISATA - LABUAN BAJO. Bumi Flores memiliki sejumlah destinasi pariwisata yang tak kalah indah dengan wilayah lain di Nusa Tenggara Timur, salah satunya ada di Labuan Bajo.

Namun, menurut warga Labuan Bajo ada satu destinasi yang dikatakan seperti surga. Sebab, perjalanan menuju tempat wisata itu memerlukan usaha yang besar, walau pada akhirnya akan terbayarkan.

Nama destinasi itu adalah Kampung Wae Rebo. Sebuah kampung adat terpencil dan misterius di Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampung itu dikatakan terpencil dikarenakan terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Lantas, apa yang akan dilihat wisatawan jika ke sana?

Baca Juga: Bisnis hotel diyakini masih bisa bertumbuh di tahun ini

Pertama adalah kebudayaan di sana. Wae Rebo merupakan sebuah kampung yang masih berpegang teguh pada adat istiadat, di mana masyarakatnya masih tetap tinggal di rumah beratap ijuk kerucut yang biasa disebut Mbaru Niang.

Di dalam Mbaru Niang umumnya terdapat 5 - 6 kamar, tetapi untuk rumah keluarga kepala adat dan keturunannya terdapat 8 kamar. Meski terlihat hanya memiliki satu lantai dasar, sebenarnya rumah Mbaru Niang memiliki lima lantai dengan fungsi yang berbeda. Utamanya, lantai dasar digunakan sebagai area kamar tidur dan ruang tamu.

Kedua, pemandangan yang disajikan sebuah kampung terisolir yang terletak di antara bukit dan hutan ini. Perjalanan menuju Wae Rebo membutuhkan fisik yang baik karena akan menguras banyak tenaga.

Jika memulai perjalanan dari Labuan Bajo menggunakan mobil, akan memakan estimasi waktu 4 hingga 5 jam untuk sampai di Desa Dintor, tepatnya tempat peristirahatan bernama Wae Rebo Lodge.

Baca Juga: Menuju destinasi kelas dunia, Labuan Bajo terapkan konsep wisata berbasis masyarakat

Kemudian, wisatawan masih harus melanjutkan perjalanan ke "kampung kembaran" Wae Rebo yaitu Kampung Kombo.

Editor: Yudho Winarto
Terbaru