Kangen jajanan dan pernak-pernik Betawi saat corona? Beli di E-Commerce Saja

Senin, 22 Juni 2020 | 21:26 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Kangen jajanan dan pernak-pernik Betawi saat corona? Beli di E-Commerce Saja

ILUSTRASI. Produksi Bir Pletok Mpok Yanti memanaskan segel minuman tradisional Betawi 'Bir Pletok' produksinya dengan mengunakan panas dari lampu minyak di Setu babakan, Jagakarsa, Jakarta.


E-COMMERCE - JAKARTA. Hari ini Jakarta genap berusiah 493 tahun.  Ibukota negara ini memang heterogen. Mulai budaya, suku hingga kuliner. Lantaran masih di suasana pandemi, suasana ulang tahun Jakarta terasa lebih sepi. Pekan Raya Jakarta yang biasa memeriahkan HUT Jakarta juga ditunda.  Nah, bagi Anda yang kangen pernak-pernik atau kuliner Betawi, bisa berbelanja lewat kanal online.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengungkapkan, saat ini Tokopedia menjadi rumah bagi lebih dari 8,3 juta penjual,. Sebanyak  94 berskala ultra mikro.  Selain mendukung masyarakat dalam menciptakan peluang usaha terutama di tengah pandemi seperti ini, pemanfaatan teknologi juga dapat berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal. “Seperti yang dilakukan sejumlah penjual di Tokopedia, contohnya Betawi Online Shop, Mpok Nini dan Dodol Beko,” kata Ekhel, dalam rilis kepada Kontan.co.id, Senin (22/6).

Betawi Online Shop dikembangkan oleh  Mohamad Ardiansyah lantaran kenangan terhadap budaya Betawi melekat sejak kecil. Dengan modal Rp 4 juta, keinginan untuk turut melestarikan budaya Betawi diwujudkan Ardi dengan berjualan produk-produk hasil dari masyarakat di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Seiring tingginya minat beli masyarakat, Ardi mulai mendesain dan memproduksi sendiri produknya.

Ardi mulai memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia untuk memasarkan produknya. Ardi mendirikan Betawi Online Shop di 2014 yang fokus memasarkan cendera mata dan produk kerajinan tangan khas Betawi.  Seperti, ondel-ondel, mainan tradisional (congklak, yoyo, gasing), kain batik, hingga peci dan pakaian adat Betawi. 
“Kehadiran platform digital sangat membantu pegiat UMKM lokal seperti kami. Lewat Tokopedia, usaha Betawi Online Shop telah berhasil menjual lebih dari 50.000 produk dengan omzet rata-rata per bulan mencapai Rp20 juta-Rp 30 juta,” lanjut Ardi.

Kondisi pandemi saat ini juga berdampak bagi pegiat UMKM lokal, termasuk Ardi.  Bagaimana strateginya? 

Saat pandemi  pesanan pembuatan ondel-ondel mengalami penurunan drastis mencapai 70%n. Hal ini terjadi karena banyak kegiatan dari sejumlah instansi pemerintah dan acara kebudayaan Betawi ditiadakan  “Sebagai pelaku usaha, kita harus bisa melihat produk apa yang dibutuhkan konsumen. Saya juga berencana memproduksi masker kain dengan motif khas Betawi untuk membantu masyarakat di tengah new normal,” ujar Ardi.

Kangen kuliner Betawi? Tenang, bisa beli di kanal online juga. Ada Deni Ardini yang mendirikan usaha oleh-oleh khas Betawi Mpok Nini di awal Ramadan tahun  2011.  “Saya mendirikan Mpok Nini ini karena melihat sangat jarang ditemukan tempat jualan oleh-oleh khas Betawi di Jakarta,”ungkap Deni.

Nama Mpok Nini terinspirasi dari nama panggilan sang ibu, Rohani, yang dikenal sebagai pembuat kue kering andal di lingkungan sekitarnya. Berawal dengan modal Rp 300.000, kini Mpok Nini telah berhasil memproduksi berbagai macam makanan dan minuman khas Betawi.  Mulai dari kue kembang goyang, biji ketapang, dodol Betawi, kue akar kelapa hingga bir pletok. 

Dengan memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia, Deni mampu menjual sekitar 500-700 paket oleh-oleh khas Betawi per bula.  Lebih dari 50% penjualan Mpok Nini berasal dari Tokopedia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Ahmad Febrian

Terbaru