DAMPAK VIRUS CORONA - LONDON.. Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak besar bagi sektor olahraga tak terkecuali sepak bola. Buktinya, untuk meringankan beban keuangan klub, Tottenham Hotspur harus meminjam sebesar £ 175 juta setara US$ 220,40 juta dari Bank of England.
Klub asal kota London itu menjelaskan, pinjaman ini digunakan untuk meringankan beban keuangan klub setelah kehilangan pendapatan di tengah pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, klub berjuluk Lily White ini memperkirakan kerugian pendapatan untuk tahun berjalan yang berakhir Juni 2021 bisa mencapai lebih dari £ 200 juta. Hal itu terjadi setelah Spurs kehilangan pendapatan dari karcis pertandingan, hak siar dari pihak ketiga dan acara olahraga lainnya yang seharusnya menggunakan stadion klub tersebut.
Spurs akhirnya mendapatkan pinjaman setelah kandang barunya yakni Tottenham Hotspur Stadium Ltd (THS) telah memenuhi kriteria untuk skema Covid Corporate Financing Facility (CCFF) yang diberikan pemerintah Inggris. Klub dapat memanfaatkan pinjaman jangka pendek tersebut namun dengan syarat kucuran dana segar ini tidak akan digunakan untuk merekrut pemain baru.
Baca Juga: Sah, pergantian pemain saat tanding di Liga Premier Inggris bertambah jadi 5 pemain
"Saya mengatakan pada 18 Maret bahwa, selama 20 tahun saya di klub, ada banyak rintangan di sepanjang jalan tetapi tidak ada yang sebesar ini," kata Chairman Spurs Daniel Levy dalam pernyataan tertulisnya.
Lebih lanjut, Levy menyebut, pandemi Covid-19 telah menunjukkan tekanan yang paling serius diantara semua masalah yang pernah dilalui klub tersebut.
"Sangat penting bahwa kita sekarang semua bekerja bersama - ilmuwan, pemerintah dan sektor acara langsung - untuk menemukan cara yang aman untuk membawa penonton kembali ke tempat olahraga dan hiburan."
Masalah keuangan memang menjadi beban tersendiri bagi Spurs, yang baru saja menyelesaikan membangun stadion baru yang memakan biaya hingga £ 1 miliar. Tadinya, kandang Spurs ini akan menjadi tuan rumah pertandingan rugby tahunan 'Big Game' Saracens dan pertarungan gelar kelas berat dunia Anthony Joshua melawan Kubrat Pulev serta pertandingan NFL akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
