Kekayaan pemilik Barito dan Chandra Asri menguap Rp 33 triliun

Minggu, 26 April 2020 | 11:42 WIB   Reporter: Agung Hidayat, Muhammad Julian
Kekayaan pemilik Barito dan Chandra Asri menguap Rp 33 triliun

ILUSTRASI. Prajogo Pangestu -?President Commissioner; Komisaris Utama; Presiden Komisaris?PT Barito Pacific Tbk BRPT


ORANG KAYA / TAIPAN - JAKARTA. Rontoknya perekonomian nasional dan global akibat pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan nilai kapitalisasi pasar setiap perusahaan menyusut. Kekayaan para pemilik perusahaan pun ikut mengempis. Termasuk harta orang terkaya nomor tiga se-Indonesia, Prajogo Pangestu, pemilik PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)..

Menurut data bloomberg, harta Prajogo Pangestu pada 24 April 2020 tinggal sebesar US$ 6,49 miliar. Harta pemilik Barito Pacific ini lenyap sekitar US$ 2,15 miliar year to date (ytd) atau sekitar Rp 33,44 triliun (kurs Rp 15.553).

Diketahui Prajogo memiliki usaha yang diawali dari perkayuan hingga merambah petrokimia, selain itu taipan tersebut juga memiliki bisnis di sektor energi lewat Star Energy dan usaha properti lainnya. Adapun perusahaan yang listing di bursa yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Agus Salim Pangestu, Direktur Utama BRPT ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/4) mengatakan saat ini kondisi bisnis petrokimia masih cukup bagus meski belum sepenuhnya stabil. "Margin masih baik, tapi permintaan up & down, maka susah untuk di forcaste," ujarnya.

Saham TPIA akhir 2019 di level 10.375. Lalu pada perdagangan Jumat 24 April 2020, saham TPIA di level8.650. Bersamaan itu, kapitalisasi pasar TPA menyusut dari Rp 185,02 triliun menjadi Rp 154,26 triliun.

BRPT pada akhir tahun 2019 memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp 134,41 triliun. Namun pada 24 April 2020, kapitalisasi pasar BRPT menyusut menjadi Rp 110,38 triliun. Hal itu karena harga saham BRPT turun dari 1.510 menjadi 1.240

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru