Kemendikbudristek Sebut Orkestra G20 Kebudayaan Jadi Semangat Pulihkan Dunia

Kamis, 15 September 2022 | 15:10 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Kemendikbudristek Sebut Orkestra G20 Kebudayaan Jadi Semangat Pulihkan Dunia

ILUSTRASI. Logo KTT G20 2022 di Bali, Indonesia.


G20 - JAKARTA. Pertemuan tingkat Menteri bidang kebudayaan negara-negara yang tergabung dalam forum G20 digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Agenda G20 Culture Ministers Meeting berlangsung 11-14 September 2022.

Tema yang diusung dalam forum G20 para Menteri Kebudayaan tahun 2022 yakni Budaya untuk Hidup Berkelanjutan. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sektor kebudayaan, selain juga pendidikan, merupakan dua aspek amat terdampak akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia. Menurut Nadiem, tidak dapat dielakkan bahwa budaya adalah landasan yang kuat untuk membangun dunia yang lebih baik lagi terutama akibat situasi pandemi Covid-19.

Dalam forum G20 Kebudayaan digelar berbagai atraksi budaya menarik yang bermakna kembali pulih dan bangkit serta kesetaraan bersama, antara lain salah satunya orkestra musik yang terdiri dari 31 musisi negara G20 dan 36 musisi Indonesia.

Baca Juga: KTT G20, 10 Ruas Jalan di Bali Terapkan Ganjil Genap dan Pembatasan Angkutan Barang

Penata musik orkestra Ananda Sukarlan menuturkan, pentas dalam forum G20 kebudayaan merupakan inovasi sebab munculnya makna persamaan gender yang terdiri dari 50% musisi laki-laki dan 50% musisi perempuan.

“Orkestra seperti ini belum pernah ada di dunia. Selain itu juga orkestra dengan diversitas paling besar di dunia karena terdiri dari 18 negara G20 dan terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, warna kulit,” kata Ananda dalam keterangannya, Kamis (15/9).

Paling penting pesan disampaikan dari persembahan orkestra, Ananda menjelaskan, bahwa keberagaman adalah kunci menuju keseragaman dalam kehidupan di bumi sehingga harus dijunjung.

Sedangkan pengamat kebudayaan Universitas Diponegoro, Suharyo, mengemukakan, musik orkestra yang menyuarakan arti keberagaman dalam budaya menunjukkan pula bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya melimpah tradisi dan ingin negara lain mengakuinya.

Suharyo menilai, orkestra yang menyandingkan musisi lintas budaya menandakan bahwa kehidupan haruslah harmonis dengan segala kearifan lokalnya sehingga dunia tetap terjaga.

“Budaya dengan semua cirinya, pelakunya, masing-masing keelokannya merupakan sumber edukasi, sumber pengetahuan, dan sumber inspirasi bagi manusia dan generasi penerus ke depannya,” imbuh Suharyo.

Baca Juga: Indonesia dan China akan Gelar Konferensi Meja Bundar Kewirausahaan G20

Guna informasi pada G20 Bidang Kebudayaan 2022 terdapat lima pembahasan agenda, pertama peran budaya sebagai pembuka kemungkinan dan pendorong pembangunan berkelanjutan. Lalu Kedua manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dari kebijakan berbasis budaya.

Ketiga, upaya menjaga budaya sebagai kepentingan bersama dan memperkuat perlawanan terhadap perdagangan gelap kekayaan budaya. Selanjutnya keempat, pentingnya perluasan dan pemerataan akses terhadap produk budaya. Terahir, manfaat ekonomi budaya, dan mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui inisiasi dana global untuk pemulihan seni dan budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru