WISATA - JAKARTA. Pengelolaan Bandara Fatmawati dari UPT Kemenhub ke PT Angkasa Pura (AP) II diyakini akan semakin memicu perkembangan pariwisata di Provinsi Bengkulu.
“Kami yakin setelah Bandara Fatmawati dikelola AP II akan terjadi kemajuan besar bagi pariwisata Bengkulu,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran persnya, Minggu (9/9).
Kementerian Pariwisata (Kempar) mendorong Pemprov Bengkulu serta para wakil rakyat agar Bandara Fatmawati nantinya bisa ditingkatkan menjadi bandara internasional dalam rangka meningkatkan kunjungan wisman ke Bengkulu.
“Pengalaman selama ini ketika Bandara Banyuwangi, Bandara Silangit Tapanuli Utara, dan Bandara H.A.S. Hanandjoeddin Belitung ditingkatkan menjadi bandara internasional, kini ada penerbangan internasional yang secara rutin membawa wisman ke sana,” kata Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya berharap dengan adanya KEK Pariwisata di Pulau Baai Bengkulu yang terintregasi dengan pelabuhan, industri, dan pariwisata dan letaknya tidak jauh dari pusat kota dan Bandara Fatmawati sangat memungkinkan untuk mewujudkan rencana tersebut.
Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu HJ Dewi Coryati mengatakan, pihaknya bersama anggota DPRD dan Gubernur Bengkulu dan tokoh-tokoh masyarakat akan terus berusaha mewujudkan rencana tersebut, sehingga nantinya Provinsi Bengku menjadi destinasi unggulan yang dapat berkontribusi besar terhadap kunjungan wisman ke Indonesia yang mentargetkan 20 juta wisman pada 2019.
Untuk mendukung pariwisata Bengkulu, menurut Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, memang masih terkendala aksesibilitas. Sedangkan untuk unsur atraksi relatif sudah memadai karena Bengkulu sudah lama terkenal ke mancanegara dengan atraksi wisatanya yaitu Bunga Raflesia serta wisata sejarah nasional dan dunia dengan peninggalan Rumah Ibu Negara Fatmawati.
“Secara historis Bengkulu mempunyai kedekatan dengan Singapura dan London Inggris. Dengan adanya penerbangan langsung internasional nantinya diharapkan nantinya akan banyak membawa wisatawan dari pasar Singapura maupun Inggris dan Eropa pada umumnya,” kata Rohidin Mersyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News