Kempar targetkan kunjungan 200.000 turis asal China saat perayaan Imlek

Rabu, 30 Januari 2019 | 22:46 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Kempar targetkan kunjungan 200.000 turis asal China saat perayaan Imlek


WISATA - JAKARTA. Kementerian Pariwisata menargetkan menjaring minimal 200.000 wisman asal China yang berkunjung ke Indonesia selama Febuari 2019. Target ini diyakini ditembus seiring puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Dari tahun ke tahun, wisatawan mancanegara asal China yang berkunjung ke Indonesia selalu membludak selama Februari sehingga menjadikan bulan ini sebagai peak season. Lihat saja, setiap tahunnya, pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh banyak wisman China melancong ke berbagai destinasi termasuk Indonesia. Sejumlah destinasi favorit mereka di antaranya Bali, Manado, Batam, Bintan, dan Jakarta.

“Hampir semua negara mengejar pasar China, bukan hanya sektor pariwisata, tapi juga industri lainnya. Karenanya kami targetkan wisman asal China itu bisa mencapai 3,5 juta tahun ini," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I (Great China) Kempar Vinsensius Jemadu dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (30/1).

Vinsensius mengatakan, setiap Februari merupakan saat yang tepat untuk menggaet wisman China. Untuk itu Kempar sudah mulai melakukan promosi sejak awal Januari untuk momentum Imlek dan Cap Go Meh.

“Paket Imlek kami jual di berbagai daerah yang menjadi pasar wisman China. Ada di Bali yang ditargetkan menggaet 50.000-75.000 wisman saat Febuari. Lalu Batam 20.000 wisman, Bintan 35.000, Manado setiap bulan sudah mencapai 10.000, dan Jakarta 15.000. Minimal 200.000 wisman China datang ke Indonesia selama Februari,” katanya.

China merupakan pasar potensial pariwisata Indonesia. Tercatat, tingkat kunjungan wisman China ke Indonesia selama tiga tahun terakhir terus meningkat. Pada 2015, ada sebanyak 1,14 juta wisatawan China ke Indonesia. Angka tersebut naik menjadi 1,45 juta orang pada 2016. Begitu juga pada 2018, Tiongkok mendominasi dengan total 1,97 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru