OTOMOTIF - Masih banyak pemilik kendaraan roda empat di Indonesia yang mencampur pemakaian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax. Namun, bolehkah Pertalite campur Pertamax?
Ada berbagai alasan pemilik kendaraan mencampur bahan bakar beroktan tinggi dengan bahan bakar beroktan rendah, seperti Pertamax dan Pertalite.
Ada yang ingin berhemat dalam membeli BBM. Namun, ada juga yang mencampur Pertamax dan Pertalite untuk mendapat bahan bakar lebih baik, sehingga performa lebih terjaga.
Baca Juga: Update Harga BBM Terbaru Per 1 Maret 2023: Harga Pertamax dan Pertamax Turbo Naik
Padahal, agar performa mesin kendaraan tetap terjaga, justru tidak boleh mencampur pemakaian BBM dengan oktan atau RON berbeda. Pasalnya, mencampur bahan bakar dengan oktan berbeda justru menyebabkan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena membuat kualitas BBM jadi turun.
Lantas, apa saja efek samping Pertalite campur Pertamax?
Baca Juga: Cara Update PeduliLindungi ke SATUSEHAT Mobile dan Fitur Lengkapnya
Efek samping Pertalite campur Pertamax
Dirangkum dari keterangan resmi Lifepal, berikut adalah beberapa dampak atau efek samping Pertalite campur Pertamax menurut Benny Fajarai, Co-Founder sekaligus CMO Lifepal.co.id:
1. Mengurangi kinerja mesin
Setiap pemilik kendaraan tidak disarankan untuk mencampur Pertalite dan Pertamax, karena keduanya memiliki kandungan oktan atau RON berbeda. Efek samping Pertalite campur Pertamax justru dapat mengurangi kinerja mesin dan menghasilkan emisi lebih tinggi.
Baca Juga: Stok Batubara untuk Pembangkit Listrik di Indonesia Masih Terjaga
Seperti diketahui, kandungan oktan Pertalite sekitar 90-92 RON, sementara Pertamax memiliki oktan sekitar 92-95 RON. Oktan adalah ukuran resistensi bahan bakar terhadap detak mesin yang berlebihan atau knocking. Semakin tinggi oktan, semakin baik bahan bakar menahan knocking dan semakin baik kinerja mesin.
Secara umum, Pertalite lebih irit daripada Pertamax, karena memiliki kandungan oktan yang lebih rendah, sehingga dapat menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Namun, konsumsi bahan bakar juga tergantung pada kondisi pemakaian dan pengendaranya masing-masing.
Baca Juga: Harga BBM Terbaru 1 Maret 2023, Pertamax & Shell Super Naik, Dexlite Turun
2. Merusak komponen mesin
Efek samping Pertalite campur Pertamax juga bisa merusak komponen mesin. Selain itu, juga tidak ada manfaat signifikan mencampur Pertalite dan Pertamax. Jika mesin mobil butuh bahan bakar dengan oktan lebih tinggi, maka sebaiknya gunakan Pertamax atau jenis bahan bakar lain yang memiliki oktan sesuai.
Bila pencampuran bahan bakar dilakukan dalam jangka waktu lama, maka jangan kaget jika performa mesin akan semakin menurun karena kerak yang terbentuk di dalam mesin. Agar performa bisa kembali normal, Anda harus menyiapkan dana untuk membersihkan mesin mobil.
Baca Juga: Harga Minyak Melemah Lagi, Prospek Ekonomi China Menjadi Sinyal Positif
Beruntung jika kendaraan yang dimiliki adalah keluaran terbaru. Sebab, umumnya mesin kendaraan baru sudah dilengkapi knocking sensor yang dapat segera memberi peringatan jika kadar BBM berada di bawah ketentuan.
3. Pakai bahan bakar sesuai rekomendasi
Lantaran efek samping Pertalite campur Pertamax dapat menimbulkan dampak kinerja mesin yang menurun, meningkatnya emisi, hingga kerusakan pada komponen mesin dalam jangka panjang.
Untuk itu, sebaiknya pakai jenis bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik atau produsen mesin kendaraan yang dimiliki.
Baca Juga: Ini lo Cara Supaya Rumah atau Kamar Anda Bisa Kedap Suara
Selain menggunakan bahan bakar sesuai rekomendasi, hal lain yang tak kalah penting dilakukan untuk menjaga kinerja kendaraan adalah melengkapinya dengan asuransi mobil.
Sebelum memutuskan membeli produk proteksi satu ini, sebaiknya ketahui dulu pilihan asuransi kendaraan terbaik di Indonesia yang bisa dipilih.
Demikian penjelasan mengenai efek samping Pertalite campur Pertamax yang sebaiknya diketahui oleh pemilik kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News