Kisah menarik Agus Martowardojo, bankir yang jadi tukang bersih bank-bank bermasalah

Rabu, 04 September 2019 | 09:26 WIB Sumber: Kompas.com
Kisah menarik Agus Martowardojo, bankir yang jadi tukang bersih bank-bank bermasalah

ILUSTRASI. AGUS MARTOWARDOJO


Pindah ke Bank Mandiri

Setelah itu, memasuki tahun 1998, Agus Marto pindah ke Bank Mandiri yang kala itu masih dalam proses merger empat bank besar. Usai digabung, Bank Mandiri menghadapi masalah kredit macet (non perfroming value/NPL) hingga 6%.

"Konsultan internasional menyebut butuh waktu 4 tahun untuk menggabung 4 bank, kita selesaikan 7 bulan. Dan Agustus sudah merger dan memperoleh suntikan pemerintah dengan persetujuan DPR Rp 175 triliun. Itu uang tahun 1997 mungkin sekarang Rp 1.750 triliun," ujar dia.

Kemudian dirinya masuk ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan dimandatkan untuk melakukan proses merger 5 bank besar menjadi Bank Permata.

"Dilakukan secara cepat penyehatan Bank Permata, NPL saat itu 25 persen nettonya 15% dalam 2 tahun bisa diturunkan jadi gross 3,6% dan netto 1,6% dan bisa dikembalikan jadi bank pelayanan terbaik nasional," ujar dia.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) angkat Agus Martowardojo sebagai komisaris

Kemudian dirinya kembali ke Bank Mandiri lantaran setelah 5 tahun mendapatkan dana bailout dari pemerintah NPL bank pelat merah tersebut melesat jadi 25% dan profitnya pun merosot tinggal Rp 600 miliar.

"Kami melakukan upaya perbaikan Mandiri dan dalam 2 tahun NPL bisa turun 7%, netto 1,5%. Bank itu bisa memperbaiki good corporate governance, bahkan kadi bank dengan pelayanan terbaik dari 2007 dan terus dipertahankan sampai 2017," kenang Agus Marto.

Baca Juga: Agus Martowardojo jelaskan soal penganggaran dan kontrak multi years kepada KPK

Menjabat Menteri Keuangan dan Gubernur BI

Kemudian di 2010, dia ditugaskan menjadi Menteri Keuangan untuk menggantikan Sri Mulyani yang memilih menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington AS. Lagi-lagi, Agus Marto dihadapkan pada kondisi yang tak mudah.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru