Lima aplikasi lawan Covid-19 yang dikembangkan di Indosat Oredoo Digital Camp

Minggu, 03 Mei 2020 | 23:04 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Lima aplikasi lawan Covid-19 yang dikembangkan di Indosat Oredoo Digital Camp

ILUSTRASI. A 3D-printed coronavirus model is seen in front of a stock graph and the words Covid-19 on display in this illustration taken March 25, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


INDUSTRI TEKNOLOGI - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) menyelenggarakan program Indosat Ooredoo Digital Camp (IDCamp) developer challenge yang bertemakan “Lawan Penyebaran COVID-19 dengan Inovasi”.

Dari 100 peserta lebih yang mengikuti IDCamp developer challenge ini, Indosat Ooredoo mendapatkan lima peserta terbaik dengan aplikasi paling inovatif.

Lima aplikasi tersebut adalah MUNYER, Aman Covid, TurnBackCovid, Dirumahajakuy, dan Amigo-19. Aplikasi-aplikasi dapat digunakan untuk membantu usaha pedagang keliling di tengah pandemi, membantu tuna netra mendapatkan informasi tentang Covid-19, membantu pengguna menyaring berita hoaks hingga mengelola jadwal keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokok.

1. Aplikasi MUNYE

Aplikasi advance moving hawker karya Adik Widiasmono dari Jakarta Selatan ini memberikan solusi atas kondisi yang mengharuskan semua orang tetap berada di rumah, namun ada kelompok masyarakat yaitu anak kos yang tetap harus keluar rumah untuk mencari makanan dan pedagang keliling yang tetap harus berjualan.

Baca Juga: Pendapatan Indosat (ISAT) tumbuh 7,9% pada kuartal I 2020

Aplikasi ini mampu mengurangi intensitas masyarakat untuk keluar rumah, meningkatkan pendapatan pedagang keliling, dan memudahkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Secara tidak langsung, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memberikan edukasi kepada pedagang keliling untuk menjaga diri dan melakukan pencegahan tertular Covid-19 dengan menghindari zona-zona merah penyebaran.

Aplikasi mobile untuk pedagang keliling: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.fivelegs.main

Aplikasi web untuk calon pembeli: https://kaki-lima.herokuapp.com/

2. Aplikasi Aman Covid

Membawa tagline “Satu Sehat, Semua Sehat”, karya Faris Ghilmany dari Kabupaten Bandung ini memberikan kemudahan kepada penyandang tuna netra untuk mengakses perkembangan Covid-19. Aplikasi tersebut juga memberikan rekomendasi kegiatan yang bisa dilakukan di rumah dan menampilkan perkembangan data terkini Covid-19 dari sumber yang kredibel.

Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan nomor telepon darurat dan dapat mengingatkan pengguna untuk melakukan protokol physical distancing. Saat ini, aplikasi masih dalam tahap pengembangan untuk bisa digunakan oleh masyarakat.

3. Aplikasi TurnBackCovid

Afif Baharuddin dari Bangkalan memiliki aplikasi yang berisikan fitur-fitur seperti informasi berita terkini terkait Covid-19, edukasi, self-assessment pendeteksian risiko covid-19, daftar hotline, peta rumah sakit rujukan, dan notifikasi bila terlalu dekat dengan pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham MEDC, ISAT dan AALI untuk Selasa (28/4)

Aplikasi yang masih dalam pengembangan ini nantinya akan membantu masyarakat untuk menyaring berita hoaks, mempercepat penelusuran riwayat kontak pasien positif, serta mempercepat tindakan penanganan penderita Covid-19.

4. Aplikasi Dirumahajakuy

Konsep yang diusung oleh Muhammad Sulthan Al Ihsan dari Banjarmasin pada karyanya ini adalah memberikan tantangan yang membuat penggunanya senang hati dan tetap berada di rumah mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing.

Aplikasi ini memberikan tantangan setiap hari yang bila pengguna berhasil menjalankannya akan diberikan reward. Tantangan diatur untuk hanya bisa dikerjakan satu per harinya dan pengguna tetap berada di rumah.

5. Aplikasi Amigo-19

Aplikasi karya Arief Zuhri dari Sleman ini bisa digunakan untuk mengelola jadwal keluar rumah untuk membeli bahan pokok sehingga efektivitas waktu keluar rumah menjadi lebih baik. Aplikasi ini juga memberikan masukan rekomendasi tips belanja yang aman untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan statistik terbaru mengenai Covid-19 dan pusat edukasi yang dikemas secara menarik. Aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan sebelum dapat digunakan oleh masyarakat luas.

IDCamp 2020 yang diluncurkan Maret lalu akan memberikan total 10.000 beasiswa belajar coding kepada developer muda Indonesia.

Program ini merupakan kelanjutan IDCamp 2019 yang telah menghasilkan lebih dari 4.700 developer pemula tersertifikasi, lebih dari 500 developer tingkat mahir tersertifikasi yang mana lebih dari 400 di antaranya berhasil bekerja setelah selesai menuntaskan beasiswa kelas developer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru