Senior Technical Advisor DHL Ahmad Mohamad, selalu rindu kumpul bersama keluarga *)

Sabtu, 13 Oktober 2018 | 16:19 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Senior Technical Advisor DHL Ahmad Mohamad, selalu rindu kumpul bersama keluarga *)

ILUSTRASI. Ahmad Mohamad, Managing Director DHL Express Indonesia


TOKOH - JAKARTA. Ahmad Mohamad berupaya menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Ia berusaha bercengkerama dengan keluarga meskipun di tengah kesibukannya sebagai Senior Technical Advisor di DHL Express Indonesia.

Kini, Ahmad tinggal berdua di Jakarta bersama sang istri. Pada akhir pekan biasanya ia beraktivitas bersama sang istri untuk berolahraga di pusat kebugaran (gym), menikmati makan siang, makan malam, dan jalan-jalan. "Hari Minggu kami ikut car free day atau berolahraga di area hari bebas kendaraan bermotor," ujarnya.

Maklum, empat orang anaknya sudah beranjak dewasa dan mulai menginjakkan kaki pada karier masing-masing. Anak pertamanya berkarier di DHL Express Singapura. Anak kedua seorang dokter di Singapura Hospital. Anak ketiga bekerja sebagai asisten marketing manager di salah satu perusahaan di Singapura. Sedangkan anak keempat menjadi dokter di Inggris.

Ahmad mengungkapkan selalu rindu berbagai momen bersama dengan anak-anaknya, terutama dengan anak keduanya yang kini menjadi dokter di Singapura. Ahmad sempat merasa bersalah hingga kini karena sempat melarang anaknya bersekolah kedokteran di Melbourne, Australia. Pertimbangan dia melarang sekolah ke Australia, selain jauh, Ahmad juga mempertimbangkan soal biaya yang tidak murah.

Beruntung, meskipun gagal ke Australia, anaknya tetap bisa menjadi dokter. Sebab, sang anak menimba ilmu di salah satu institusi pendidikan di Singapura yang dikelola oleh Duke University.

Ceritanya, Duke University, salah satu sekolah kedokteran terbaik di Amerika Serikat, mencari 55 pelajar. Dari ribuan orang di dunia yang mendaftar hanya 55 orang yang diterima. "Alhamdulillah anak kedua saya membuktikannya. Dia lolos dan menjadi momen paling membahagiakan bagi saya dan keluarga," ujarnya. 

 

*) Pada Rabu (17/10) pukul 14.01, dilakukan ralat pada judul dan paragraf pertama karena adanya kesalahan jabatan. Sebelumnya tertulis managing director DHL. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti

Terbaru