“Kami akan terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar ke depan event ini dapat menjadi kalender tetap para pelari dari berbagai negara, terlebih antusiasme masyarakat untuk mengikuti ajang ini sangat tinggi yang ditunjukkan dari meningkatnya jumlah peserta dari 7.500 di tahun lalu menjadi 12 ribu di 2020 dimana lebih dari 80% pesertanya berasal dari luar Yogyakarta,” ujar Rudi.
Ajang Mandiri Jogja Marathon 2020 sendiri berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Tahun ini, MJM digelar selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu, 28-29 Maret 2020. Pada hari pertama, lomba lari yang digelar adalah kategori 5K dan 10K dengan jumlah peserta mencapai 7 ribu pelari.
Sementara di hari kedua, 29 Maret 2020, akan digelar lomba kategori Half Marathon dan Full Marathon dengan total peserta mencapai 5 ribu pelari.
Baca Juga: Berbagai pertimbangan menjatuhkan pilihan lomba lari di tahun ini
“Dalam pemilihan rute lari, kami mempertimbangkan kenyamanan para pelari dimana peserta lomba dapat berkompetisi sambil menikmati keindahan alam dan kehangatan masyarakat Yogyakarta,” ungkap Rudi.
Sekretaris Perusahaan TWC Emilia Eny Utari mengemukakan, TWC secara konsisten berkolaborasi mendukung kesuksesan acara ini, dimana lokasi start dan finish berada di kawasan Candi Prambanan.
“Olahraga lari merupakan salah satu aktifitas yang dapat mendatangkan wisatawan karena olahraga ini masih menjadi tren yang banyak diminati masyarakat. Untuk itu, kami akan terus mendukung penyelenggaraan event ini dan akan memperkuat kolaborasi untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara,” kata Emilia.
Race Director Mandiri Jogja Marathon Pandu Buntaran mengemukakan bahwa, peserta dapat melakukan race pack collection pada 25-27 Maret 2020 untuk kategori 5K dan 10K serta tanggal 25-28 Maret 2020 untuk kategori Half Marathon dan Full Marathon. Lokasi race pack collection sendiri berada di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.
Baca Juga: Pelari Kenya mendominasi podium Jogja Marathon 2018
Di rute, peserta akan melewati berbagai destinasi. Bermula dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang, selanjutnya pemandangan akan dinikmati mulai Km 13 hingga 15 yang mana pelari akan memandang gugusan Gunung Merapi, selanjutnya di Km 26, pelari akan disambut oleh Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran selanjutnya Km 37-39 pelari ditemani oleh indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, sedangkan di Km 40 ada pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah dan hingga akhirnya finish di Candi Prambanan.
Selain titik tersebut, di beberapa rute lainnya pelari juga akan menikmati pemandangan sawah dan nuansa pedesaan yang sangat khas dengan kearifan lokal jawa khususnya DI Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News