Masuk kategori hasil pengolahan tembakau lainnya, harga rokok elektrik dinilai mahal

Jumat, 07 Februari 2020 | 15:26 WIB Sumber: TribunNews.com
Masuk kategori hasil pengolahan tembakau lainnya, harga rokok elektrik dinilai mahal

ILUSTRASI. Rokok elektrik dinilai masih mahal, konsumen sulit tinggalkan kebiasaan merokok. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Terpisah, Ketua dan Pendiri Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) Marzuki Darusman menegaskan, dunia bisnis saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko kesehatan melalui inovasi-inovasi. Hal itu dilakukan guna menghadapi masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Pita cukai rokok 2020 mulai berlaku, ini cara mengidentifikasinya

Produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik ini merupakan salah satu inovasi yang ditujukan untuk mengurangi risiko kesehatan yang timbul dari kebiasaan merokok. “Setiap individu paling tidak harus menyadari hak mereka atas informasi dan hak mereka untuk menikmati manfaat dari kemajuan ilmiah,” katanya.

Ferdi Hasan, karyawan swasta, mengaku tertarik beralih ke rokok elektrik. “Selain faktor kesehatan, area untuk merokok (di kawasan perkantoran ) semakin sulit, jadi saya harus mencari alternatif yang lebih baik,” katanya.

Menurut Ferdi, agar pengguna rokok konvesional mau beralih ke rokok elektrik, harga rokok elektrik seharusnya tidak terlalu mahal. Apalagi rokok elektrik diklaim lebih rendah risiko.
“Harusnya pemerintah mengatur harga yang pas di kantong masyarakat pada umumnya, jangan hanya untuk kalangan tertentu saja,” kata Ferdi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Rokok Elektrik Terbilang Mahal, Konsumen Sulit Tinggalkan Kebiasaan Merokok"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru