Melihat keseharian Suku Bajo, sang pengembara samudra

Minggu, 01 September 2019 | 15:36 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Melihat keseharian Suku Bajo, sang pengembara samudra

ILUSTRASI. Anak-anak di Bajo Mola, Wakatobi


Bintang ini sebagai penunjuk arah dan waktu, keadaan cuaca, serta penanda keberadaan ikan bagi orang Bajo, jelas Mukmin.

Satu lagi wisata yang tidak kalah menariknya yaitu mengamati lumba-lumba plus memahami cerita seputar kehidupan orang Bajo dan hubungannya dengan lumba-lumba atau lummu dalam bahasa meraka.

Baca Juga: Pemda Wakatobi tunggu badan otorita pariwisata Wakatobi

Keberadaan lumba-lumba menjadi penanda nelayan Bajo terhadap keberadaan ikan, umumnya ikan cakalang dan ikan tuna.

Berkembangnya permukiman Mola Raya sebagai salah satu tujuan wisata bahari di Wakatobi mulai sejak tahun 2013. Semenjak Bank Mandiri melalui Program Mandiri Bersama Mandiri (MBM) bekerjasama dengan British Council masuk membina kelompok masyarakat Desa Mola.

Terhitung sejak 2014 dan resminya 2015 kami sudah memiliki paket wisata Mola, jelas Ketua Lembaga Pariwisata (Lepa) Mola Samran.

Baca Juga: Melihat jejak Kesultanan Buton di Wakatobi, benteng hingga kain tenun nan menawan

VP Bank Mandiri area Sulawesi Tenggara Ganjar E. Suganda mengatakan, Bank Mandiri melihat potensi ekonomi yang bisa digarap di Wakatobi masih cukup besar. Oleh karena itu, pada prinsipnya Bank Mandiri siap mendukung pengembangan pariwisata Wakatobi agar dapat semakin meningkatkan ekonomi lokal, jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru