Menengok sejarah dan kekayaan pemilik Indomie, mi gorengnya paling enak di dunia

Kamis, 07 Oktober 2021 | 18:35 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Menengok sejarah dan kekayaan pemilik Indomie, mi gorengnya paling enak di dunia


SEJARAH - Indomie Goreng dinobatkan sebagai mi goreng instan terenak versi New York Magazine atau NY Magazine. Yuk, tengok sejarah dan kekayaan pemilik Indomie.

NY Magazine mengumpulkan berbagai jenis mi instan dari berbagai penjuru dunia dan melakukan penilaian berdasarkan pengalaman beberapa chef dan penulis. 

Dikutip dari Kompas.com (6/10/2021), penilaian terhadap mi instan oleh NY Magazine pun dibagi atas beberapa kategori, yakni mi kuah instan terenak, mi goreng instan terenak, serta mi pedas instan terenak. 

Indomie Goreng pun masuk dalam kategori mi goreng instan terenak. Tak tanggung-tanggung, dua rasa Indomie Goreng dinilai jadi yang terenak versi NY Magazine. Yakni, Indomie Goreng original dan Indomie Goreng rasa ayam panggang. 

Baca Juga: Indomie goreng dinobatkan jadi mi goreng instan terenak dunia versi NY Magazine

Indomie menjadi satu-satunya merek yang direkomendasikan oleh dua ahli kuliner sekaligus dalam daftar mi instan terenak NY Magazine kali ini.

Kritikus kuliner dari Sans Fransisco Chronicle Soleil Ho kepada NY Magazine mengatakan, jenis mi instan seperti Indomie Goreng memiliki rasa gurih yang kuat dari minyak goreng serta bawang goreng yang terdapat dalam kemasannya.

Selain Indomie Goreng original dan ayam panggang, mi instan lain yang masuk dalam kategori mi goreng instan terenak adalah Nongshim Chapagetti yang berasal dari Korea. Lantas, seperti apa sejarah Indomie? 

Baca Juga: Dua rasa Indomie goreng ini terpilih sebagai mi goreng instan terenak di dunia

Sejarah Indomie 

Melansir situs resmi Indomie, ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969, banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.

Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan, dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia. 

Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. 

Kemudian pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.

Puncaknya pada 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng. Produk tersebut telah merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China. 

Baca Juga: Cara memasak mie instan yang lebih sehat

Dikutip dari Intisari, 11 November 2019, Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd. Namun, kemudian tahun 1984 perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Selanjutnya, tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan. 

Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong. Mengutip dari Kompas, Minggu (20/12/1992), Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.

Sedikitnya 90% pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya. Bahkan omzet penjualan hampir Rp 1 triliun pada tahun 1990.

Baca Juga: Bahaya! Suka makan mi instan pakai nasi? Ini peringatan dokter

Kekayaan pemilik Indofood, produsen Indomie 

Salim Group merupakan perusahaan yang dinakhodai Anthoni Salim. Dikutip dari laman Forbes, kekayaan Anthoni Salim mencapai US$ 5,9 miliar atau Rp 83,98 triliun (kurs Rp 14.234) per 20 September 2020. 

Nilai kekayaan tersebut menjadikan Anthoni Salim sebagai orang terkaya keempat di Indonesia versi Forbes 2020.  

Perusahaan keluarga ini bergerak di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi. Anthoni Salim merupakan CE0 dari Indofood, produsen Indomie, salah satu pemimpin pasar mi instan di dunia. 

Nilai penjualan perusahaan tersebut mencapai US 5,4 miliar atau Rp 76,86 triliun pada 2019. Salim Group juga memiliki saham di perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset US$ 21,9 miliar atau Rp 311,724 triliun di enam negara.

Saudara laki-laki Anthoni Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura. Sementara saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China.

Selama krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, Salim Group kehilangan Bank Central Asia (BCA) yang dijual ke keluarga Hartono, orang terkaya di Indonesia.

Selanjutnya: Untuk mengurangi efek negatif, ini tips memasak mie instan agar lebih sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani
Terbaru