Mengenal Komponen Pembentuk Darah Manusia serta Fungsinya

Selasa, 29 Oktober 2024 | 13:07 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Mengenal Komponen Pembentuk Darah Manusia serta Fungsinya

ILUSTRASI. Mengenal Komponen Pembentuk Darah Manusia serta Fungsinya. FOTO ANTARA/Dwi Prasetya/09.


EDUKASI -  Ketika dilihat melalui mikroskop, ada berbagai jenis komponen pembentuk darah yang ada di dalam setetes darah. 

Fungsi darah yang paling utama adalah sebagai "alat transportasi" oksigen dan zat makanan. Darah membawa oksigen dari paru-paru dan menyalurkannya ke seluruh tubuh. Darah juga berperan dalam mengangkut beragam nutrisi dan hormon. 

Selain nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan tubuh, darah juga mengangkut residu atau zat yang tidak terpakai oleh tubuh untuk kemudian dibuang. Pembuangan zat sisa ini tentu berbeda dengan saat kita membuang sampah biasa.

Baca Juga: Mengenal 3 Pembuluh Darah Manusia, Perbedaan, dan Fungsinya Masing-Masing

Zat-zat tersebut dibawa oleh darah dan kemudian di saring oleh hati dan ginjal. Kedua organ ini kemudian akan mengolah zat sisa tubuh lalu membuangnya dalam bentuk urin, keringat, atau feses.

Melansir dari Hermatology.org, komponen atau komposisi darah manusia terdiri plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. 

Masing-masing komponen saling melengkapi sehingga jika salah satunya mengalami gangguan, kesehatan tubuh dapat terganggu. Apa saja komponen darah tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.

Plasma darah

Komponen darah ini berbentuk cairan bening layaknya air dan bersifat cair. Untuk mendapatkan plasma darah, kita perlu melakukan donor khusus.

Plasma darag mengandung 90 persen air dan 10 zat-zat lainnya seperti zat makanan dan mineral, enzim hingga antibodi, protein darah, zat hasil metabolisme, dan gas-gas respirasi. 

Fungsi dari plasma darah, mengutip dari Emodul Biologi Paket C Kemendikbud Ristek, yakni:

  • Mengangkut sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan
  • Membersihkan tekanan osmotik darah
  • Mengangkut sari makanan ke sel-sel tubuh
  • Menghasilkan antibodi atau zat kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Sel darah merah

Sel darah merah atau eritrosit merupakan komponen darah yang paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 4-5 juta/milimeter kubik. Jumlah ini berbeda antara orang dewasa dengan anak-anak serta laki-laki atau perempuan. 

Umur eritrosit berkisar antara 100-120 hari. Jika sel darah merah sudah tua, sel-sel tersebut akan dirombak oleh sel-sel fagosit yang terdapat di dalam hati.

Komponen darah ini memiliki bentuk bulat dan cekung di bagian tengahnya. Eritrosit mengandung protein yang biasa disebut hemoglobin.

Baca Juga: Apa Itu Sumber Data Kependudukan? Yuk Pamhami Pengertian serta Jenis Sumber Datanya

Hemoglobin (Hb) membuat sel darah merah memiliki warna merah. Hb berfungsi untuk membawa oksigen dan sebagian karbon dioksida. 

Saat eritrosit dirombak, sebagian besar kandungan besi pada Hb akan digunakan kembali. Sisa dari molekul ini akan dipecah menjadi pigmen empedu dan dieksresi hati ke dalam empedu.

Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari sel darah merah adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida ke paru-paru. 

Sel darah putih

Nama lain dari sel darah putih adalah leukosit. Leukosit ini berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai macam infeksi. 

Jika diibaratkan dengan tentara, leukosit bertugas untuk melindungi tubuh kita dan menyerang segala infeksi yang menyerang tubuh. 

Meskipun memiliki tugas cukup berat, sel darah putih nyatanya berjumlah lebih sedikit dari sel darah merah. Jumlahnya hanya sekitar 4,5 - 10 ribu/milimeter kubik saja.

Umur leukosit juga lebih pendek dibandingkan eritrosit yaitu selama 12 hari. Selain itu bentuk sel darah putih tidak tetap seperti sel darah merah. 

Komponen darah ini memiliki satu inti sel dan jenis yang beragam seperti neutrofil, limfosit, monosit, basofil, dan eosinofil.

Sel darah putih diproduksi di sumsum tulang belakang kita dan sebagian jaringan pada limpa. Saat kita sakit atau terkena infeksi, jumlah leukosit akan meningkat hingga 30.000. 

Namun jika jumlah sel darah putih lebih dari normal meski tidak terjadi infeksi, bisa mengakibatkan fagositosis dan menyerang sel darah merah dan sel darah putih. 

Keadaan ini kemudian dikenal dengan kanker darah atau leukimia dimana sel-sel darah putih justru menyerang jaringan dalam tubuh yang masih sehat. 

Baca Juga: Pahami Jenis & Bentuk Kekerasan Seksual yang Marak Terjadi di Masyarakat

Kepingan darah

Komponen darah selanjutnya adalah kepingan darah atau trombosit. Dibandingkan dengan eritrosit dan leukosit, komponen ini memiliki ukuran yang paling kecil. 

Namun jumlah trombosit lebih banyak dibandingkan dengan sel darah putih yaitu sebanyak 15-300 ribu/milimeter kubik.

Trombosit berbeda dengan sel darah merah dan putih. Sel darah ini merupakan fragmen sel yang berukuran kecil dan berbentuk tidak beraturan serta tanpa inti sel.

Meskipun kecil, komponen darah memiliki fungsi yang penting. Komponen darah ini berfungsi untuk pembekuan darah jika terjadi luka baik luka dalam maupun luar. 

Trombosit akan membuat benang fibrin yang berfungsi menghentikan pendarahan jika terjadi luka. Fibrin ini juga berfungsi untuk membentuk jaringan baru. 

Keping darah memiliki umur yang cukup singkat yaitu antara 8-10 hari. Komponen darah ini terbentuk di organ hati dan limpa. 

Nah itulah informasi tentang komponen pada darah manusia beserta fungsinya masing-masing. Karena fungsinya yang penting bagi kehidupan, kita perlu menjaga kesehatan dan fungsi darah dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru