Mengenal Neptunus, planet yang paling dingin di Tata Surya

Selasa, 31 Agustus 2021 | 09:39 WIB   Penulis: Arif Budianto
Mengenal Neptunus, planet yang paling dingin di Tata Surya


GENSHIN IMPACT - Neptunus dikenal sebagai salah satu planet terdingin di Tata Surya. Posisinya berada paling jauh dari Matahari, diketahui Neptunus memiliki susuh sekitar -214 derajat Celcius, nggak kebayang ya bilamana tinggal di planet tersebut.

Jika di Bumi tempat terdinginnya mencapai suhu minus 92 derajat Celcius, yakni Antartika. Di luar Bumi, tepatnya planet Neptunus didapuk sebagai planet terdingin di Tata Surya dengan suhu sekitar -214 derajat Celcius.

Sebelum tahun 2006, Pluto dianggap sebagai planet yang paling dingin di Tata Surya karena jaraknya yang paling jauh dari matahari. Namun demikian, ilumwan menyadari bahwa Pluto bukanlah planet karena ukurannya terlalu kecil. 

Dari sebuah Planet, kini status Pluto menjadi planet kerdil. Oleh karena itu, kini Neptunus menggeser posisi Pluto sebagai planet paling dingin di Tata Surya.

Nah, kali ini kita akan membahas sedikit banyak tentang Neptunus. Tak perlu berlama-lama lagi, mari kita mengenal planet Neptunus.

Lokasinya paling jauh dari Matahari

Sama seperti planet-planet yang lain di Tata Surya, Neptunus mengorbit atau mengitari matahari dalam periode tertentu. Jarak rata-rata antara neptunus dan matahari adalah 4,50 miliar Km dan menyelesaikan orbitnya setiap 164,79 tahun.

Karena lokasinya Neptunus paling jauh dari matahari, tidak heran planet tersebut memiliki rata-rata suhu yang begitu dingin. 

Apakah Anda berencana untuk tinggal di planet sedingin Neptunus?

Namanya berasal dari dewa laut dalam mitologi Romawi

Pada tahun 1846, Akademi Ilmu Pengetahuian Saint Petersburg menyetujui bahwa Neptunus disetujui secara internasional sebagai nama planet yang bersebelahan dengan Uranus ini. Nama ini diadaptasi dari mitologi Romawi yang menggambarkan sebagai dewa laut.

Dalam beberapa bahasa lain di dunia, planet ini juga dijuluki sebagai bintang raja laut.

Uranus sempat merebut titel sebagai planet terdingin

Meskipun Neptunus memiliki titel sebagai planet paling dingin di Tata Surya, ternyata Uranus ingin merebut titel tersebut. Bila suhu rata-rata Neptunus mencapai -214 derajat Celcius, Uranus ternyata pernah mencatat rekor terdingin yang melibihi Neptunus.

Planet terjauh ke-7 dari matahari ini sempat mencapai suhu terdinginnya, yakni -224 derajat Celcius. Selisihnya tidak banyak memang, namun demikian Uranus berhasil membalap Neptunus dengan pencapain suhu terendahnya tersebut.

Baca Juga: Berkat teknologi Virtual Reality, jalan-jalan ke luar angkasa bisa virtual

Neptunus juga punya cincin

Apakah Saturnus satu-satunya planet yang memiliki cincin? 

Selain Saturnus, planet yang memiliki warna kebiruan ini juga memiliki cincin, loh. Para ilmuwan menemukan cincin yang tipis di Neptunus ini pada tahun 1960-an. 

Tidak sekukuh cincin milik Saturnus, cincin milik Neptunus terdiri dari partikel es yang diselubungi bahan berdasar silikat atau karbon yang memberi warna merah pada cincin.

Setidaknya ada tiga cincin yang penampakannya berhasil dipotret oleh Voyager 2, berikut nama cincinnya:

Cincin planet Neptunus ditangkap dari Voyager2

  • Cincin Adam - ketinggian 63.000 Km
  • Cincin Le Verrier - ketinggian 53.000 Km
  • Cincin Galle - ketinggian 42000 Km

Cincin tersebut ketinggian tersebut merupakan jarak dari pusat Neptunus.

Planet terbesar keempat di Tata Surya

Selain sebagai planet terjauh dan terdingin, Neptunus juga bisa dikatakan sebagai planet terbesar keempat di Tata Surya. Ini ditentukan berdasarkan diameter Neptunus, yakni 49.530 Km.

Tidak hanya itu saja, planet tersebut terbesar ketiga berdasarkan massa. Diketahui, massa Neptunus 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih kecil daripada Uranus.

Demikian beberapa hal yang menarik terkait planet Neptunus. Apakah Anda sudah mengenal planet yang paling dingin di Tata Surya ini?

Selanjutnya: Ini perbedaan asteroid, meteor, dan komet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Arif Budianto
Terbaru