Mengimplementasikan prinsip-prinsip Sustainability dalam perusahaan

Kamis, 08 April 2021 | 10:00 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Mengimplementasikan prinsip-prinsip Sustainability dalam perusahaan

ILUSTRASI. Collaborative Partner for Sustainability Strategy, Reporting and Assurance dari NCSR Indonesia, Stella Septania dalam webinar bertajuk Action, Advocacy, and Trust: Strategies for Communicating Sustainability yang diadakan pada Selasa (6/4)


Ia mengatakan bahwa sustainability itu luas dan banyak aspeknya. Tidak melulu soal sosial kemasyarakatan atau pun soal lingkungan, tapi juga mencakup profitabilitas perusahaan, inovasi, perubahan paradigma berfikir dan cara kerja, ketenagakerjaan, Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), Hak Asasi Manusia, integritas, etika bisnis, tata kelola yang baik, manajemen risiko, anti korupsi, supply chain management, anti diskriminasi, keberagaman, ethical sourcing, kualitas produk dan jasa, perlindungan pelanggan, dan masih banyak lagi. 

“Jadi sustainability ini bukan hanya tugasnya beberapa orang ataupun beberapa departemen di sebuah perusahaan. Sustainability ini tugasnya semua orang karena setiap unit dan departemen memiliki andil dan aspek sustainability yang terkait dengan tugas dan aktivitas mereka,” paparnya lebih lanjut. 

Mengomunikasikan sustainablity

Dalam hal Mengomunikasikan sustainability, Stella yang juga memiliki pengalaman sebagai praktisi komunikasi dan hubungan masyarakat mengatakan bahwa kinerja sustainability dapat membantu sebuah perusahaan untuk membangun reputasi, kepercayaan publik, dan brand value.

Menurutnya, bagi komunikator brand dan praktisi PR, sustainability adalah soal positioning dan legacy. What do you do and for whom. Permasalahan apa yang sebuah perusahaan atau brand bisa hadirkan solusinya. 

Baca Juga: Mendag: Pemerintah terus perjuangkan kebijakan nasional di tingkat multilateral

“Baru dari situ perusahaan harus konsisten dan punya komitmen jangka panjang untuk bangun legacy-nya,” ujar Stella. 

Untuk itu, komitmen sustainability dan praktik-praktiknya harus diintegrasikan ke dalam sistem dan struktur manajemen perusahaan, juga tertulis dalam kebijakan, standar prosedur operasional dan menjadi target-target perusahaan yang terukur dan dimonitor secara berkala. 

“Rumusnya PCR. Performance ditambah Communication sama dengan Reputation. Pertama, harus dipastikan kita punya performance sustainability-nya. Jadi brand narrative dan story yang akan dikomunikasikan adalah fakta bukan fiksi, dan tidak jadi lip service semata,” pungkasnya.

Selanjutnya: Schroders integrasikan sustainability dan EGS dalam reksadana saham global syariah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru