Paduan shabu Jepang dan selera Gangnam

Sabtu, 26 Januari 2013 | 08:09 WIB   Reporter: Fitri Nur Arifenie
Paduan shabu Jepang dan selera Gangnam

ILUSTRASI. Jika Sedang Program Hamil, Sebaiknya Anda Konsumsi 5 Makanan Sehat Ini


JAKARTA. Shabu identik dengan makanan asli Jepang. Namun, bagaimana jika masakan ini dipadukan dengan bumbu-bumbu racikan ala Korea?
Penasaran? Cobalah mampir ke restoran Okane Shabu-Shabu yang berlokasi di Jalan Profesor Joko Sutono No 11 Jakarta Selatan. Okane yang berarti 'lezat' akan memberikan pengalaman baru bagi penggemar shabu.

Mengusung slogan Healthy Eating Lifestyle, Okane Shabu-Shabu menggunakan bahan-bahan organik nan segar. Masakan memakai sedikit garam dan mengklaim bebas monosodium glutamat (MSG).

Menu andalan restoran ini adalah Okane Shabu Shabu special set dengan pilihan daging sapi wagyu Australia atau ikan dori. Anda juga bisa mencoba balsak bulgogi (masakan daging khas Korea) dan bimbim guksu (mi yang disajikan dingin). Bagi anak-anak, Okane menyiapkan chicken pok-pok.

Okane hadir di Jakarta pada Agustus 2012. Restoran ini berasal dari Negeri Gangnam alias Korea Selatan. Demam K-Pop menjadi momentum Okane masuk Indonesia. "Okane Shabu-Shabu adalah franchise dari Korea Selatan. Jadi, semua standar dan rasa sama persis dengan di sana," kata Gunawan Wijoyo, pemilik sekaligus Direktur Okane di Jakarta.

Resto berkapasitas 130 tempat duduk ini juga memberikan suasana rileks dan nyaman untuk tamu. Fasilitas di sini juga lumayan lengkap, seperti WiFi, smoking area, dan private room. Sambil menyantap Okane Shabu, pengunjung bisa mendengarkan lagu-lagu K-Pop seperti Super Junior, SNSD, TVXQ, Beast, dan artis Korea lainnya.

Namun, nuansa Korea tidak terlihat secara menyeluruh. Selain lagu, warna Korea hanya tergambar di ornamen-ornamen di beberapa bagian
restoran.

Soal masakan, demi mempertahankan rasa khas Korea, pengelola resto ini membawa koki asli Korea, Chef Choi. Koki ini adalah generasi kedua dari keluarga pencipta resep Okane. Berbeda dengan shabu asal Jepang, shabu Korea kuahnya tak jernih dengan bumbu yang khusus diracik oleh keluarga Choi.

Di Okane, shabu-shabu ditawarkan dalam bentuk set menu. Jenisnya dikategorikan sebagai sayur serta lauk, mi, dan nasi goreng ala Korea. Menu paling akhir konon belum ada di tempat lain. Jadi, Anda dapat merasakan sensasi menyantap shabu-shabu ala Korea yang berbeda dengan restoran sejenis di Jakarta.

Sayur dan lauk tersusun rapi di sebuah hot pot berukuran cukup besar. Bahan-bahan seperti kulit tahu, pak choi, labu, kentang, sawi putih, jamur enoki, shimeji, dan king mushroom direbus beberapa saat.

Choi menjelaskan, daging sapi wagyu Australia atau ikan dori bisa dimasukkan ketika perebusan berlangsung. "Tunggu sampai matang, baru bisa dimakan," kata Chef Choi. Anda bisa menyantapnya dalam keadaan panas. Jika ingin menambah rasa, bisa dilengkapi dengan kimchi, salah satu asinan sayur khas Korea.

Untuk memasak nasi goreng, panci shabu tadi dipakai. Bahannya adalah nasi putih, dua butir telur puyuh, bawang bombai, daun minari, dan wortel. Minyak zaitun dipakai untuk menggoreng. "Minyak zaitun ini yang membuat rasa nasi goreng semakin enak," kata Choi.

Setelah bahan ditumis dan diaduk hingga merata, nasi goreng ditekan sehingga pipih merata. Cara menyantapnya: langsung disendok dari panci tanpa dipindahkan terlebih dulu ke piring.

Nasi goreng ini garing dan gurih. Satu set menu shabu ini dapat disantap oleh dua hingga empat orang.

Anda harus menyiapkan dana Rp 159.000 per porsi untuk menyantap masakan tadi. Juga bisa menambah pesanan, misalnya daging sapi wagyu
Australia Rp 89.000 (80 gram), mini dumplings Rp 49.000 (6 potong), dan mixed fishballs Rp 49.000 (6 potong). Harga seporsi balsak bulgogi  sebesar Rp 89.000, sementara harga bimbim guksi adalah Rp 79.000.

Okane juga menghidangkan minuman seperti Exotic Blue, Splash Passion Fruit, minuman soda, dan masih ada sejumlah menu minuman lagi. Di restoran ini juga menyediakan aneka ragam minuman berbasis kopi, seperti cappuccino, mochacchino, dan vanilla late.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro
Terbaru